Oleh : Henny (Ummu Ghiyas Faris)
Bagi kita kaum muslimin tentu tahu kewajiban kita masing-masing. Mulai dari Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, dan Ibadah Haji, dan lain-lain. Salah satu dari kewajiban yang harus dilakukan adalah menutup aurat bagi para muslimah. Kewajiban menutup aurat tertuang dalam QS. Annuur : 31 dan QS. Al Ahzab : 59. Pada ayat-ayat tersebut, Allah SWT sudah tegas menjelaskan kewajiban para muslimah untuk memakai jilbab. Tutup aurat sesuai dengan Syariat Islam!.
Di tengah semangat para muslimah menutup aurat, marak kontes kecantikan khusus muslimah. Seperti Hijab Hunt 2012 yang diselenggarakan sebuah portal berita ternama bekerjasama dengan beberapa kosmetik dan desainer. Lalu World Muslimah Beauty 2012 yang akan dihelat 9-16 September ini di Jakarta.
Pemilihan duta muslimah tersebut digelar bersamaan dengan pertemuan para pengusaha bisnis syariah dunia bertajuk The 3rd Muslim World Biz 2012, yang akan dihadiri oleh delegasi negara anggota Organisasi Konferensi Islam serta para pelaku bisnis syariah dunia, pada 12-16 September di Jakarta.
Pada waktu bersamaan, Majalah Aulia mengupas edisi khusus jilbab (kerudung/busana muslimah), pembahasan dari sisi fikih (syarat busana muslimah), motivasi berbusana muslimah, lifestyle dan kritik terhadap penggunaan busana muslimah yang tidak memenuhi syarat fiqhiyah.
Kontes kecantikan muslimah bertujuan mencari ikon untuk dunia fashion muslimah. Pastinya tidak beda dengan kontes kecantikan pada umumnya, yang menjadi pemenang akan menjadi foto model, peragawati atau bintang iklan produk-produk muslimah seperti busana atau kosmetik. Si pemenang bak menjadi selebritis.
Fenomena menutup aurat di kalangan muslimah dijadikan ajang bisnis industri fashion yang memang menggiurkan. Kontes ini juga menguatkan opini yang selama ini dijadikan motto kalangan hijaber; “menutup aurat tapi tetap modis dan fashionable“. Akhirnya para muslimah juga cenderung konsumtif, karena berburu busana muslimah keluaran terbaru, yang up to date dan branded keluaran desainer/butik-butik ternama. Seolah menjadi modis dan trendy adalah kewajiban agar dikatakan tidak ketinggalan trend mode.
Relakah para muslimah jika dirimu dijadikan korban budak mode oleh musuh Islam, yang bisa menghancurkan agamamu dengan mengatasnamakan fashion?
Para muslimah harusnya menyadari bahwa mereka telah dieksploitasi oleh industri fashion, sehingga merasa wajib modis dan trendy. Menutup aurat yang paling utama adalah syarí. Sementara busana muslimah yang dijajakan industri fashion saat ini banyak yang tidak syarí. Berbusana muslimah tak hanya karena trend tapi mengerti hukum fikihnya, bagaimana pengertian jilbab dan kerudung yang sesungguhnya sesuai syariah?
Wallâhu a’lam bish-shawâb.
(arrahmah.com)