KAIRO (Arrahmah.com) – Presiden Mesir, Muhammad Mursi tidak ada lagi waktu untuk melakukan reformasi di Suriah dan menegaskan bahwa perubahan tidak bisa dihindari dan harus terjadi, seperti dikutip Al Arabiya pada Rabu (5/9/2012).
“Orang-orang Suriah telah memilih perubahan,” katanya dalam dalam pidatonya pada pertemuan Menteri Luar Negeri Arab di Kairo pada Rabu (5/9). yang menambahkan bahwa “rezim Suriah harus belajar dari sejarah masa kini dan masa lalu.”
Mursi tidak memberikan rincian lebih lanjut dari pertemuan yang ia lakukan bersama sejumlah negara lain, mencakup Turki, Arab Saudi, Iran dan Mesir.
Pidato Mursi itu bukan satu-satunya yang dikritisi Assad.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Rabu (5/9) bahwa Suriah telah menjadi “negara teroris” karena melakukan pembantaian terhadap rakyatnya sendiri.
“Rezim di Suriah telah menjadi negara teroris,” kata Erdogan dalam pertemuan AKP di Ankara.
“Suriah bukanlah negara biasa bagi kami. Kami tidak memiliki alasan apapun untuk tetap acuh tak acuh terhadap apa yang terjadi di sana.”
Selain menyentil Assad, Mursi pun menekankan perlunya keanggotaan penuh Palestina dalam PBB.
Mursi mengatakan bahwa masalah Palestina “penting bagi kemajuan bangsa Arab”. Ia pun mengecam ancaman atau intervensi terhadap kedaulatan negara-negara Arab.
Mesir tidak akan mengekspor revolusi ke negara lain, ia bersumpah. (althaf/arrahmah.com)