PALESTINA (Arrahmah.com) – Yahudi-Israel akan menggelar pesta minuman keras (miras) pada Rabu ini dan Kamis besok di halaman Masjid Beersheba, di selatan Israel, sementara kaum Muslimin setempat dilarang untuk melakukan shalat di Masjid tersebut.
Hal ini memicu kemarahan rakyat Muslim Palestina. Mereka bersama para anggota Knesset Palestina melakukan protes di Beersheba sejak Ahad lalu untuk menentang festival miras di halaman Masjid yang telah berdiri sejak era Ottoman itu, menurut laporan surat kabar Israel Haaretz.
“Mereka tidak mengizinkan kami shalat di tempat-tempat suci kami, mereka menghancurkan kami. Mereka melakukan apa yang mereka inginkan dan menyakiti perasaan seluruh umat Islam. Pesan apa yang mereka sampaikan? bayangkan jika hal seperti itu terjadi di sinagog Yahudi,” kata anggota Knesset Palestina, Taleb al-Sana.
Jamal Zakhalka, seorang anggota partai Balad, mengatakan bahwa bahwa mengadakan pesta miras adalah tindakan barbar dan penginaan terhadap seluruh kaum Muslimin.
Syaikh Hamas Abu Dabas, ketua Gerakan Islam cabang selatan, mengatakan bahwa kelompoknya akan mengajukan petisi ke pengadilan terkait festival itu.
Adalah, sebuah pusat hukum bagi hak-hak minoritas Arab di Israel, juga telah menyeru Jaksa Agung Israel untuk mencegah festival wine dan bir itu.
“Menggunakan pelataran Masjid untuk meminum alkohol adalah garis merah yang dilarang dalam Islam, dan benar-benar tidak sesuai dengan penggunaan Masjid untuk shalat,” kata pengacara Adalah Aram Mahameed, dalam suratnya kepada Jaksa Agung Israel bulan lalu.
Dewan kota Beersheba mengatakan bahwa festival miras itu akan digelar di sebuah lapangan di samping Masjid dan digelar selama enam tahun berturut-turut.
Masjid Beersheba sering menghadapi gangguan dari orang-orang Israel, pada 1948 otoritas Israel mendesak agar Masjid tua itu diubah menjadi sebuah penjara. (siraaj/arrahmah.com)