AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Depresi akibat serangan-serangan pihak dalam atau yang disebut “green-on-blue attacks”, NATO menutup semua pelatihan untuk pasukan boneka yang baru direkrut tanpa batas waktu yang ditentukan.
Meningkatnya serangan-serangan pihak dalam terhadap pasukan aliansi penjajah, baik infiltrasi Mujahidin Taliban ataupun murni kesadaran dari tentara/polisi Afghan yang membelot, telah membuat kepala para petinggi NATO dan antek-anteknya sakit kepala karena belum mampu menghentikan “green-on-blue attacks”.
Menunjukkan keputusasaannya, NATO telah mengumumkan bahwa mereka menghentikan seluruh pelatihan bagi pasukan Afghan yang baru direkrut, baik polisi maupun tentara, hingga waktu yang tidak ditentukan, seperti yang dilansir Antiwar.
Pelatihan akan dihentikan, kata para pejabat NATO, hingga 27.000 anggota terbaru yang direkrut melalui proses pemeriksaan yang baru dirancang untuk melihat apakah ada di antara mereka yang memiliki keterkaitan dengan Taliban. Namun rincian terkait proses pemeriksaan baru itu tidak disiarkan ke publik.
Berapa lama proses pemeriksaan baru tersebut tidak jelas meskipun para petinggi NATO mengatakan bahwa “setidaknya satu bulan”. Penundaan ini kemungkinan digunakan oleh NATO untuk menunda penarikan pasukan yang direncakan, dengan dalih bahwa misi pelatihan mereka tidak dapat diselesaikan seperti yang telah direncanakan. Tetapi, baik diakui atau tidak oleh musuh, serangan-serangan pihak dalam ini telah menjadi salah satu sebab melemahnya semangat dan kekacauan di barisan musuh. (siraaj/arrahmah.com)