(Arrahmah.com) – Mulai Rabu (29/8/2012) lalu, pengadilan rezim Syiah Rafidhah Irak telah memulai pelaksanaan hukuman mati terhadap 300 tawanan muslim sunni. Hukuman zalim dan rasis tersebut dijatuhkan semata-mata karena para tawanan tersebut adalah kaum muslimin ahlus sunnah.
Menunggu giliran pelaksanaan eksekusi mati tersebut, sebagian tawanan muslim di penjara rezim Syiah Irak telah menyerukan permintaan tolong kepada kaum muslimin sunni di dunia Arab dan dunia Islam. Pesan suara tersebut diup load melalui situs Youtube (http://www.youtube.com/watch?v=rM9xaG_ZpfQ) dan dirilis oleh situs Al-Murasilun dan sejumlah situs Islam lainnya. Berikut terjemahannya.
Permintaan tolong dari para tawanan ahlus sunnah yang divonis mati di Irak
Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya dan meminta ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, niscaya tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, niscaya tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah, Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Amma bakdu…
Wahai kaum muslimin di setiap tempat…
Pemerintahan Shafawi Baghdad yang mengikuti rezim (Syiah Rafidhah) Iran telah melakukan sebuah langkah rasis dan kejahatan baru terhadap ahlus sunnah di Irak, yaitu dengan menghukum mati lebih dari 25 tawanan, padahal mereka tidak terbukti melakukan tindakan criminal, atau mereka telah mencabut kesaksian mereka karena kesaksian tersebut diambil melalui proses penyiksaan dan paksaan. Dosa mereka tidak lain karena mereka adalah orang-orang ahlus sunnah. Dendam rasis Shafawi mereka seakan telah tergambar dalam firman Allah,
(( وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ ))
“Tidaklah mereka menyiksa orang-orang beriman melainkan karena mereka beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Buruj [85]: 8)
Dengan ini kami menyatakan ahlus sunnah di Irak dan dunia Arab pada khususnya serta seluruh kaum muslimin di dunia pada umumnya bertanggung jawab atas sikap diam mereka terhadap kejahatan-kejahatan biadab yang melanggar hak kemanusiaan ini dan bahkan telah mencapai taraf kejahatan perang.
Oleh karena itu kami menyerukan kepada seluruh ahlus sunnah untuk membela nasib putra-putra mereka, para tawanan yang terzalimi dan tertindas di penjara-penjara rezim Shafawi Irak; padahal mereka tidak melakukan tindakan kriminal apapun dan tidak mendapatkan tuduhan apapun selain tuduhan-tuduhan penuh direkaya dan dendam rasis secara membabi buta. Pemerintahan rasis Irak telah bertekad untuk melanjutkan serial hukuman mati yang biaddab dan tidak berperi kemanusiaan ini terhadap para tawanan dari kalangan muslim ahlus sunnah.
Wahai orang-orang yang masih memiliki perasaan…
Tidakkah menyakitkan kalian dan menyesakkan jiwa kalian saat kalian menyaksikan musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian orang-orang Shafawi Irak menyembelih putra-putra kalian, melecehkan wanita-wanita kalian dan melebihi kekejaman Fir’aun. Mereka senantiasa dan senantiasa melakukan kebiadaban itu, dan tidak ada yang membuat mereka berani melakukan hal itu selain sikap diam kalian.
Wahai orang-orang yang pernah menjadi para penguasa dunia….
Tidakkah menggoncangkan hati kalian pemandangan musuh-musuh kalian yang mengepung, menyiksa dengan beragam penyiksaan keji dan membantai saudara-saudara kalian??? Bagaimana keadaan kalian bisa baik dan hidup kalian bisa nyaman, sementara saudara-saudara kalian yang ditawan meneguk api yang bergejolak, berada dalam kepungan api dan tidur di atas bara api??? Tidakkah kalian mendengarkan sabda nabi kalian,
فُكُّوا اْلعَانِيَ
“Bebaskanlah tawanan!” (HR. Bukhari, Ahmad dan Al-Baihaqi)
Dan sabdanya,
مَا مِنِ امْرِئٍ يَخْذُلُ مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ يُنْتَهَكُ فِيهِ حُرْمَتُهُ ، وَيُنْتَقَصُ فِيهِ عِرْضُهُ إِلا خَذَلَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ ، وَمَا مِنِ امْرِئٍ يَنْصُرُ مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ وَتُنْتَهَكُ فِيهِ حُرْمَتُهُ إِلا نَصَرَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ “
“Tiada seorang pun yang membiarkan seorang muslim lainnya dilecehkan harga dirinya dan dilanggar kehormatannya, melainkan Allah akan menelentarkan dirinya saat ia memerlukan pertolongan-Nya. Dan tiada seorang pun yang menolong seorang muslim lainnya saat dilecehkan harga dirinya dan dilanggar kehormatannya, melainkan Allah akan menolong dirinya saat ia memerlukan pertolongan-Nya.” (HR. Ahmad, Ibnu Mubarak, Ibnu Abi Dunya, Ath-Thabarani, Abu Nu’aim Al-Asbahani dan Al-Baihaqi)
Sikap cuek apalagi yang lebih besar daripada sikap keluarga yang membiarkan putra-putranya dalam masa sulit dan penderitaan?
Berilah pertolongan, berilah pertolongan, wahai ahlus sunnah!
Kami, putra-putra kalian, para tawanan yang terzalimi di penjara-penjara Irak menyerukan permintaan tolong kepada kalian. Kami menuntut kalian untuk melaksanakan kewajiban kalian untuk membela dan menolong kami.
Wahai rakyat Tunisia…wahai pahlawan-pahlawan Libya dan Yaman…wahai singa-singa Syam yang terzalimi… wahai orang-orang merdeka Mesir…wahai singa-singa Jazirah Arab…wahai harimau-harimau Kuwait, Bahrain dan Qatar…wahai para pejuang yang tangguh dan gagah berani di Yoordania, Maroko dan Aljazair…wahai orang-orang yang masih memiliki perasaan dan kehormatan di Irak…
Bangkitlah untuk menolong saudara-saudara kalian! Katakanlah kepada orang-orang yang zalim: “Sudah, cukup!”
Demi Allah, sungguh pemerintahan rasis Shafawi Irak ini saat terjadi peperangan lebih pengecut dari seekor merpati. Jika kalian menyatukan tujuan kalian dan menyamakan pendapat kalian, niscaya pemerintahan Green Zone (Shafawi Syiah Irak, pent) tidak akan mampu menulikan telinganya dari suara-suara kalian, dan mereka akan terpaksa menuruti suara kalian.
Demi Allah, kalian akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah atas nasib kami.
Demi Allah, darah kami adalah amanat di atas pundak kalian.
Maka janganlah kalian menelantarkan dan meninggalkan kami!
Kondisi kami mengatakan:
Hancurlah engkau wahai bumi Irak, gugurlah wahai bintang-bintang, dan terbakarlah hati oleh rasa sedih dan kepedihan…sungguh kaum kami telah menelantarkan putra-putranya yang tertawan…
Sebagai penutup, kami menyerukan kepada organisasi HAM dan masyarakat sipil di seluruh penjuru dunia untuk mengemban tanggung jawab mereka dalam prinsip-prinsip dan semboyan-semboyan yang mereka perjuangkan…hendaklah mereka membela nasib para ahlus sunnah yang ditawan dan dizalimi di Irak…hendaklah mereka melakukan aksi solidaritas bersama keluarga dan kerabat mereka…sungguh orang-orang yang dekat dengan kami sulit menolong kami, terlebih orang-orang yang jauh.
Hanya kepada Allah-lah tempat mengadukan semua persoalan.
Semoga Allah menjadikan pertolongan kalian kepada kami sarana menghentikan tindakan biadan dan rasis rezim Shafawi Irak yang menghukum mati ahlus sunnah yang tidak bersalah dan dizalimi.
Putra-putra kalian, ahlus sunnah yang ditawan di penjara-penjara Baghdad
Ahad pagi, 2 September 2012
(muhib almajdi/arrahmah.com)