ISLAMABAD (Arrahmah.com) – AS minta maaf atas serangan helikopter yang terjadi belum lama ini dan menewaskan tentara Pakistan yang sedang berjaga di pos keamanan dekat perbatasan Pakistan, Al Jazeera melaporkan pada Rabu (6/10/2010).
Pernyataan minta maaf yang muncul setelah dilakukan investigasi gabungan ini merupakan salah satu upaya AS untuk membuat Islamabad membuka kembali perbatasan yang biasa digunakan sebagai jalur lintasan pengiriman suplai NATO ke Afghanistan.
Melalui duta besar AS untuk Pakistan, Anne Patterson, AS menyatakan bahwa pilot yang mengemudikan helikopter telah melakukan kesalhan karena menyangka bahwa tentara Pakistan itu adalah anggota Taliban yang diburunya.
Pakistan menutup rute suplai NATO sebagai reaksi atas serangan AS yang telah melanggar kedaulatan Pakistan pada 30 September lalu.
“Kami benar-benar meminta maaf pada Pakistan dan keluarga dari pasukan yang menjadi korban,” ujar Patterson.
Beberapa pejabat NATO telah mengklaim bahwa serangan terhadap sejumlah truk maupun penutupan rute Torkham tidak menjadi masalah besar bagi pasukannya di Afghanistan. Karena, menurut mereka, ratusan truk lain masih bisa masuk ke Afghanistan dari lintasan Chaman dan melalui negara-negara lain di Asia Tengah.
Namun, desakan untuk membuka lintasan Torkham terus-menerus dilakukan karena bagaimanapun rute itu merupakan rute utama NATO di Pakistan.
Pejabat AS dan Pakistan sudah bisa memastikan bahwa penutupan itu tidak berlangsung lama dan permintaan maaf dari AS akan dinilai akan meredakan kekesalan Islamabad.
Hanya saja, meskipun jalur lintasan kembali dibuka, ketegangan antara Pakistan dan Amerika Serikat masih tetap berlangsung, terutama mengenai keengganan Pakistan untuk melibatkan diri dalam pencarian Taliban Afghanistan di wilayahnya.
Dalam sebuah penilaian mengenai operasi di sejumlah area di perbatasan Pakistan, Gedung Putih melaporkan di hadapan Kongres bahwa militer Pakistan menghindari konflik langsung dengan Taliban Afghanistan dan Al Qaeda. Selain itu, Gedung Putih pun menilai bahwa militer Pakistan lamban melakukan upaya untuk memerangi ‘militan’, meskipun operasi militer di Waziristan Selatan diklaim Pakistan sebagai operasi yang sukses.
AS telah secara dramatis menambahkan jumlah serangan pesawat tanpa awak CIA di Pakistan, termasuk dua serangan pada hari Rabu (6/10) yang diklaim pejabat intelejen Pakistan menewaskan 11 orang mujahidin di Waziristan Utara. (althaf/arrahmah.com)