MOMBASA (Arrahmah.com) – Setelah kematian ulama kharismatik Kenya, Syeikh Aboud Rogo (Insha Allah syahid), kota Mombasa terus memanas. Para pemuda Muslim di sana yang marah, terlibat bentrok dengan kepolisian setempat dan serangan granat pun terjadi.
Para pemuda melemparkan batu ke arah polisi Kenya di kota Mombasa, kota terbesar kedua di Kenya dalam aksii protes yang memasuki hari kedua (28/8/2012) yang dipicu oleh pembunuhan Syeikh Aboud Rogo, seorang ulama Kenya yang masuk ke dalam daftar sanksi AS dan PBB karena dituduh merekrut pemuda untuk bergabung dengan kelompok Jihad Al Shabaab di Somalia serta memberikan dukungan dana.
Polisi menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan pada Selasa (28/8) ke arah pemuda yang menggelar aksi unjuk rasa di pemukiman mayoritas Muslim, Majengo.
Seorang pemuda melemparkan granat ke sebuah truk polisi, melukai 16 petugas, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis, lansir Al Jazeera.
Massa bergerak di sekitar kota Mombasa, mengejek polisi yang menangkap beberapa pendemo.
Mujahidin Al Shabaab telah mengeluarkan pernyataan terkait pembunuhan terhadap Syeikh Aboud Rogo. Al Shabaab mendesak Muslim Kenya untuk melindungi agama mereka dan bangkit melawan perburuan yang dilakukan otoritas kafir Kenya yang menargetkan Muslim.
“Ummat Islam Kenya harus mengambil apa yang terjadi ke tangan mereka sendiri dan bersatu melawan kafirin dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi agama mereka, kehormatan mereka, harta benda mereka dan kehidupan mereka dari musuh-musuh Islam,” ujar pernyataan Al Shabaab yang diposting dalam akun twitter mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)