ARAKAN (Arrahmah.com) – Ekstrimis Buddhis Rakhine dari kota Maungdaw nampak bersiap-siap untuk menyerang Muslim Rohingya, mereka menyetok senjata mematikan sejak bulan Juli 2012, menurut laporan seorang petugas desa dari Maungdaw, dilansir Kaladan Press, (26/8/202).
“Orang-orang Rakhine telah membawa senjata-senjata mematikan-pedang panjang-dari kota yang berbeda di negara bagian Arakan melalui Buthidaung dengan perahu dan truk-truk sejak bulan Juli,” katanya.
“Otoritas yang berwenang di dermaga Buthidaung telah membantu atau berpura-pura tidak tahu bahwa senjata-senjata mematikan itu telah diangkut,” tambahnya.
Senjata-senjata mematikan itu dimuat ke dalam truk dan dibawa ke Maungdaw di mana sangat banyak pos-pos pemeriksaan yang berada di sana dan anehnya senjata-senjata itu diturunkan di Maungdaw tanpa ada kesulitan, menunjukkan bahwa otoritas setempat membantu etnis Rakhine untuk menyerang Muslim Rohingya di Maungdaw, seperti dituturkan oleh seorang saksi mata dari dermaga Buthidaung kepada Kaladan Press.
“Dua truk berisi pedang-pedang panjang dimuat dari dermaga Buthidaung yang diturunkan di Darkywa di distrik kota no. 3, Maungdaw pada 19 Agustus,” kata saksi.
“Demikian pula, muatan truk lainnya diturunkan di Vihara Aung Mangla di jalur desa Shwezarr pekan ini. Dan sangat banyak orang Rakhine dari tempat yang berbeda di negara bagian Arakan tinggal di dalam penggilingan padi tua di Shwezarr, ruang bioskop tua dan Vihara-vihara,” tambah saksi.
Menurut seorang tetua dari Maungdaw, setiap malam warga Rakhine lokal dari luar daerah mengadakan pertemuan di Vihara untuk membicarakan bagaimana menyetok senjata-senjata mematikan dan menyerang Muslim Rohingya.
Tetua itu menambahkan bahwa pertemuan itu dipimpin oleh para Bhiksu dan para pejabat tinggi dari kota Maungdaw dan sebagian besar senjata di simpan di Vihara-vihara.
Sama seperti yang dilaporkan oleh seorang jurnalis Burma sebelumnya, yang dilansir Rohingya Blogger, bahwa Vihara memiliki peran penting dalam mendistribusikan senjata untuk digunakan melawan Muslim Rohingya di Arakan.
Persenjataan yang tak sebanding
Di Arakan, sudah menjadi layaknya medan tempur bagi etnis Buddha Rakhine. Mereka tak tanggung-tanggung memasok senjata dan bahkan membuatnya sendiri.
Menurut laporan warga desa dari Maungdaw, yang diterima Kaladan Press, warga Buddhis Rakhine dari Maungdaw membawa beberapa pandai besi dari kota-kota di Arakan ke distrik kota no. 6 untuk membuat pedang-pedang panjang dan senjata-senjata mematikan lainnya. Mereka membuat senjata-senjata itu di atas gunung di dekat gerbang empat mil. Di daerah-daerah empat mil, ada markas-markas Hluntin (polisi anti huru-hara), pos pemeriksaan Nasaka (pasukan penjaga perbatasan) dan kantor polisi.
Masyarakat Rakhine terlihat merencanakan untuk menyerang masyarakat Rohingya di Maungdaw dengan persenjataan yang kuat dan dukungan otoritas. Sementara itu Muslim Rohingya yang masih bertahan tidak memiliki kekuatan yang sebanding, jangankan pedang atau senjata api bahkan pisau dapur saja mereka tidak punya, sebab rumah mereka sering dijarah. (siraaj/arrahmah.com)