JAKARTA (Arrahmah.com) – Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) mengklaim menemukan bukti baru mengenai kelompok yang melakukan dua kali aksi pengeboman di KBRI Paris pada 2004 dan 21 Maret 2012. BNPT menuding kelompok tersebut merencanakan mengunjungi Pesantren Ngruki yang didirikan ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
“Informasi yang terakhir kita dapatkan bahwa kelompok radikal Perancis ini akan ke Pesantren Ngruki,” kata Kepala BNPT Irjen Pol (Pur) Ansyaad Mbai, seperti dilansir detikcom, Senin (27/8/2012).
Namun Ansyaad tidak menyebut secara jelas kapan kelompok teror yang melakukan aksi pemboman di halaman KBRI Paris ini berencana mengunjungi pesantren yang terletak di Sukoharjo, Jateng, tersebut.
“Beberapa bulan ke belakang,” sebut Ansyaad.
Di antara kelompok radikal tersebut terdapat nama Frederick Jean Salvi, seorang dalang di balik aksi pemboman KBRI.
Menurut Ansyaad, Salvi memiliki hubungan dengan pesantren Ngruki sejak dulu. Salvi sempat mengenyam pendidikan agama di pesantren tersebut.
“Dari dulu dia (Silva) sudah ada hubungan, dia pernah belajar di sana,” katanya.
Salvi juga disebut terkait dengan rencana teror kelompok Cibiru, Bandung, yang telah menyiapkan bom mobil. Namun kelompok Cibiru ini berbeda dengan Salvi.
“Kelompok Cibiru ini direkrut oleh Oman Abdurahman. Perekrutan justru ketika Oman berada di penjara,” jelasnya. (bilal/arrahmah.com)