ADDIS ABABA (Arrahmah.com) – Stasiun TV pemerintah negara salibis Ethiopia pada Selasa (21/8/2012) mengumumkan kematian Perdana Mentri Meles Zenewi. Sekutu utama penjajah salibis AS dalam perang melawan ‘terorisme’ di Afrika Timur itu meninggal dalam usia 57 tahun lebih.
Jurubicara Parlemen Ethiopia, Bereket Simon, secara resmi juga mengumumkan hasil sidang darurat parlemen menetapkan pengangkatan Hailemariam Desalegn sebagai Perdana Mentri baru. Desalegn adalah wakil perdana mentri saat ini dan pernah memegang jabatan mentri luar negeri pada 2010.
Perdana Mentri Meles Zenewi sudah tidak muncul di depan publik sejak dua bulan sebelumnya. Sejak Zenewi tidak hadir dalam pertemuan puncak pemimpin Uni Afrika yang digelar di Addis Ababa, ibukota Ethiopia pada pertengahan Juli 2012, rumor berkembang luas tentang kondisi kritis kesehatan Zenewi.
Pemerintah Etiopia sendiri menolak rumor buruknya kesehatan Zenewi, namun mengakui Zenewi tengah menjalani perawatan medis di luar negeri. Pemerintah Ethiopia hanya menyebutkan penyakit Zenewi yang belum diketahui secara pasti.
Kematian sekutu utama penjajah salibis AS dalam memerangi mujahidin Ash-Shabab Somalia itu sangat mengejutkan pemerintah dan rakyat Ethiopia. Pemerintah Ethiopia melalui TV nasional mengumumkan hari berkabung nasional. Sumber di Uni Eropa menyebutkan Zenewi meninggal di sebuah rumah sakit di Brussel.
Zenewi menjadi presiden Ethiopia periode 1991-1995 setelah berakhirnya era Junta Militer Komunis Mengistu Haile Mariam. Sejak 1995 Zenewi menjabat sebagai perdana mentri. Masa jabatannya berakhir pada 2000. Namun pada pemilu tahun itu juga, ia kembali memegang jabatan itu untuk kali kedua setelah memenangkan 99 % suara pemilih dalam pemilu yang disebut oleh para pengawas internasional sebagai pemilu tidak standar. Pihak oposisi Ethiopia menyebut Zenewi sebagai diktator yang membunuh dan memenjarakan lawan politik serta merekayasa pemilu.
Zenewi dikenal dengan reputasinya dalam memerangi kaum muslimin. Selama masa pemerintahannya, kaum muslimin di Ethiopia sebagai minoritas mengalami intimadi dan pengebirian kebebasan beragama. Usai mengerjakan shalat Idul Fitri pada Ahad (19/8/2012), puluhan ribu kaum muslimin di Ethiopia melakukan aksi demonstrasi. Mereka memprotes pemerintah Kristen Ethiopia yang memerangi kebebasan beragama kaum muslimin dengan mengangkat kelompok sesat Ahbasy sebagai pemegang otoritas keagamaan dan satu-satunya juru bicara umat Islam.
Sejak era kepemimpinan Zenewi, pemerintah Kristen Ethiopia menginvasi wilayah Ogadin, Somalia, membunuh puluhan ribu warga muslim, membakar ratusan desa muslim dan menghancurkan puluhan ribu lahan pertanian mereka. The Associated Press menyebutkan AS telah memberikan bantuan ratusan juta dolar kepada Zenewi selama beberapa tahun pemerintahannya. Bagi AS, Zenewi adalah partner keamanan utama di Afrika Timur.
Zenewi pula yang memimpin rezim Kristen Ethiopia bersekutu dengan AS, Kenya, Burundi dan Uganda melakukan invasi militer ke seluruh wilayah Somalia guna memerangi mujahidin Ash-Shabab dan mencegah penegakan daulah Islam Somalia yang berdasarkan syariat Islam. Sampai saat ini invasi militer salibis itu masih berlangsung di Somalia dan membunuh ribuan kaum muslimin.
(muhib almajdi/arrahmah.com)