KABUL (Arrahmah.com) – Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jend. Martin Dempsey tiba di Kabul, Afghanistan, untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat boneka Kabul pada hari Senin (20/8/2012) terkait serangan pihak dalam terhadap pasukan pimpinan AS-NATO atau juga sering disebut “Green-on-blue attacks”.
Dempsey memutuskan untuk berkunjung ke Afghanistan setelah akhir-akhir ini banyak dari anggota pasukan Afghan yang berbalik senjata kepada pasukan NATO hingga menewaskan sejumlah tentara NATO.
Dempsey tiba di pangkalan udara Bagram, di utara ibukota Kabul, pada Senin pagi, untuk bertemu dengan para petinggi salibis NATO dan militer boneka Afghan termasuk komandan top AS di Afghanistan, Jend. John R. Allen, seperti dilaporkan Pajhwok.
Seminggu sebelum kedatangannya di Afghanistan, Dempsey mengatakan kepada para wartawan di Washington bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Afghanistan minggu depan untuk berdiskusi bersama para komandannya untuk merancang rencana untuk melemahkan Mujahidin Taliban dan memperkuat pasukan boneka Afghan.
“Saya kembali ke Kabul minggu depan untuk berbicara dengan Jend. Allen dan beberapa komandan baru kami terkait bagaimana untuk terus membuat ANSF (Pasukan boneka Afghan bersenjata, termasuk polisi boneka [ANP] dan tentara boneka [ANA]) lebih kuat dan Taliban lebih lemah,” kata Dempsey kepada konferensi pers bersama Sekretaris Pertahanan Leon Panetta.
“Kami akan berdiskusi tentang upaya-upaya mendalam kami pada setiap barisan untuk menghadapi serangan pihak dalam,” katanya, menambahkan bahwa komandan pasukan AS dan NATO telah mengadakan rapat para pemimpin militer terkait meningkatnya “Green-on-blue attacks”.
Pada hari Sabtu, Panetta memanggil Presiden boneka Hamid Karzai, mendesaknya untuk bekerjasama dengan para komandan salibis AS untuk memastikan pemeriksaan lebih ketat dalam perekrutan anggota militer Afghan.
Sementara pada hari Jum’at pasukan pimpinan teroris AS telah diperintahkan untuk membawa senjata mereka setiap saat di Afghanistan, bahkan ketika mereka berada di pangkalan mereka, untuk mencegah serangan “pengkhianatan” terhadap mereka terjadi lagi.
Serangan pihak dalam terbaru, terjadi pada hari raya Idul Fithri, Ahad (19/8), di mana seorang seorang polisi Afghan menembaki para salibis pada saat melakukan patroli gabungan provinsi Kandahar, menewaskan seorang tentara AS dan melukai yang lainnya. (siraaj/arrahmah.com)