SURIAH (Arrahmah.com) – Helikopter rezim Suriah menjatuhkan pamflet atau selebaran dalam jumlah banyak di utara kota Alepo yang berisi pesan mendesak penduduk Suriah untuk tidak melindungi para “pemberontak” (baca: Mujahidin) dan mewanti-wanti bahwa mereka memiliki satu kesempatan untuk menyerahkan diri.
Menurut laporan yang dilansir Sunni-News, sebagian pamflet disebarkan pada hari Sabtu (18/8/2012), yang dianggap aneh dan lucu oleh warga sipil dan Mujahidin karena untuk pertama kalinya pasukan rezim Bashar Assad melakukan hal ini.
Pamfelt itu berisi kalimat berbahasa Arab yang di-printed yang artinya, “Pemegang kartu ini diperbolehkan untuk menyeberangi pos pemeriksaan pasukan keamanaan untuk menyerahkan diri. Pemegang kartu ini akan diperlakukan dengan baik dan akan dipersatukan dengan keluarganya setelah verifikasi dilakukan.”
Kertas selebaran lainnya yang berwarna pink atau putih mendesak para “pemberontak” untuk meletakkan senjata mereka dan memperingatkan bahwa mereka hanya memiliki satu kesempatan terakhir.
“Kesempatan terakhir kalian untuk tetap hidup adalah serahkan senjata kalian karena tidak ada yang dapat kalian lakukan terhadap tentara Suriah. Jangan lewatkan kesempatan itu, pergilah kepada keluarga kalian dan berhenti memicu kebencian di sekitar kalian,” kata pamflet itu.
Seolah-olah tidak pernah melakukan pembantaian terhadap warga sipil, pamflet lainnya yang disebarkan pasukan rezim itu, yang dikumpulkan oleh wartawan AFP di dekat Babul Hadid di pusat kota Alepo, mengatakan, “Warga yang terhormat, jangan ubah rumah kalian menjadi tempat untuk para geng teroris bersenjata dan jangan membantu mereka membunuh orang-orang di negara kalian.”
Selebaran itu telah menjadi bahan tertawaan orang-orang yang menemukannya, terutama pejuang Suriah, ketika mereka mengambil selebaran yang tercecer di jalan-jalan itu.
“Saya tidak percaya bagaimana bisa lepas dari realitas mereka?, Bashar al-Assad, orang bodoh. Dia pikir mungkin semua orang di Suriah itu bodoh seperti dia?!,” kata Abdallah, seorang anggota FSA.
Dua jam setelah menyebarkan pamflet yang berisi pesan rayuan kepada warga sipil dan ancaman kepada para “pemberontak”, helikopter kembali terbang dan melepaskan tembakan ke beberapa lingkungan pusat. (siraaj/arrahmah.com)