ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Mujahidin berhasil membuat sekurangnya 27 tanker yang mengangkut bahan bakar untuk pasukan salibis AS dan NATO di Afghanistan pada hari Jumat (1/9/2010), kepolisian setempat melaporkan.
Serangan yang terjadi di Pakistan selatan ini merupakan serangan pertama sejak pemerintah Pakistan memutuskan untuk menutup rute vital suplai sebagai reaksi atas serangan lintas batas NATO yang menewaskan tiga tentara Pakistan. Selain itu, insiden inipun semakin memperlihatkan resiko yang harus dialami pasukan Barat yang sangat mengandalkan jalur darat di Pakistan untuk memasok pasukan mereka.
Tanker-tanker ini kemungkinan akan dipindahkan ke rute lintasan lain yang disinyalir masih dibuka.
Abdul Hamid Khoso, salah seorang pejabat kepolisian, mengatakan bahwa konvoi kendaraan suplai itu diserang tak lama setelah tengah malam oleh sekitar 10 pria bersenjata.
Puluhan tanker itu sedang terparkir di terminal di pinggir kota Shikarpur, provinsi Sindh, ketika penyerang melepaskan tembakan dan memaksa supir-supirnya untuk melarikan diri, sebelum benar-benar membakarnya. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan terbunuh atau cedera dalam penyerangan ini.
Nisar Ahmed, seorang pejabat polisi dari Shikarpur, kepada Associated Press mengatakan bahwa puluhan tanker itu tiba di kotanya dari kota pelabuhan selatan Karachi dan akan menuju Quetta, sebuah kota besar di barat daya. Setelah sampai di Quetta, konvoi akan melanjutkan perjalanan ke Afghanistan melalui lintasan Chaman.
Chaman sampai detik ini tetap terbuka, tidak seperti perbatasan Torkham, yang resmi diblokade pemerintah Pakistan pada hari Kamis (30/9).
Ditutupnya rute Torkham ini juga dikhawatirkan sejumlah kalangan akan semakin mempermudah ‘militan’ untuk terus melancarkan serangan-serangannya terhadap konvoi suplai NATO.
Pemerintah Pakistan tampaknya begitu geram dengan gelagat pasukan NATO yang dinilainya telah melanggar kedaulatan wilayah negerinya. Pada hari Kamis (30/9), Pakistan mengatakan dua helikopter NATO menembak salah satu pos pemeriksaan keamanan di kawasan Kurram sehingga menewaskan tiga tentara Pakistan.
Sementara itu, NATO tetap bersikukuh untuk membenarkan bahwa helikopternya masuk ke wilayah udara Pakistan dan melancarkan penyerangan di wilayah perbatasan setelah menerima serentetan tembakan dari arah Pakistan.
Richard Holbrooke, wakil khusus pemerintahan Obama untuk Pakistan dan Afghanistan, mengatakan ia yakin jalur lintasan Torkham akan segera dibuka kembali. Holbrooke menyatakan bahwa tidak mungkin Pakistan mau lama-lama membiarkan keuntungan ekonominya terhenti dengan terus membatasi rute suplai untuk pasukan NATO pimpinan AS di Afghanistan.
“Begitu mereka mulai menutup rute ini, akan ada efek besar bagi wilayahnya,” kata Holbrooke begitu yakin dalam sebuah konferensi di Washington. (althaf/arrahmah.com)