KABUL (Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghanistan (IIA) pada Rabu (29/9/2010) menolak klaim yang dibuat oleh Komandan AS di Afghanistan bahwa para petingggi IIA telah dikontak oleh pemerintahan Afghan.
“Berlawanan dengan klaim Jenderal Petraeus yang semangatnya tengah kendur,” ujar jurubicara IIA dalam sbeuah pernyataan yang dikirimkan melalui email kepada CNN.
“Mujahidin memilih untuk mengatur gerakannya dan mempercepat program-program mereka daripada mengurusi hubungan dengan administrasi Kabul yang akan segera runtuh.”
Pada Senin (27/9), The New York Times mengutip perkataan Petraeus, “para pemimpin Taliban sedang mencoba untuk menjangkau pemerintahan Afghanistan.”
Petraeus menyatakan dukungannya untuk pemerintahan Afghan yang berupaya melakukan perundingan dengan Taliban, “Ini adalah cara mengakhiri pemberontakan,” ujar Petraeus.
“Tidak ada negosiasi substansif atau dialog substansif dengan oposisi bersenjata,” ujar Waheed Omar, jurubicara presiden boneka Afghanistan pada Selasa (28/9). Pemerintah boneka Afghanistan memang berupaya melakuan perundingan damai, namun saat ini ucapan Petraeus tidaklah benar.
“Kami berharap setelah membentuk dewan perdamaian, kami akan mulai memasuki sebuah dialog substansif serius dengan oposisi,” klaim Waheed.
Dalam suratnya, IIA menertawakan pembentukan “dewan perdamaian” dan hal tersebut merupakan tanda kelemahan.
“Publik di dunia adalah saksi fakta bahwa tahun ini adalah yang paling mematikan bagi musuh dan itu menurut pengakuan mereka sendiri,” ujar IIA.
“Imarah Islam Afghanistan menegaskan sekali lagi bahwa solusi dari masalah Afghanistan terletak pada penarikan mundur pasukan asing dari Afghanistan.” (haninmazaya/arrahmah.com)