WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang tentara AS, yang terkena tuduhan membentuk kelompok yang membunuh untuk bersenang-senang, akhirnya mengakui bahwa ia dan kawan-kawannya membunuh 3 warga Afghanistan yang tidak bersalah dan menyatakan bahwa dorongan untuk melakukan pembunuhan itu muncul dari kebencian murni.
Sersan Jeremy N. Morlock (22) bersama dengan 3 tentara AS lainnya yang dipimpin oleh Sersan Calvin R Gibbs telah menewaskan warga sipil Afghanistan hanya untuk senang-senang dan bagian tubuh korban dikoleksi.
Kasus ini dinilai sebagai tindakan paling kejam yang dilakukan oleh pasukan AS sejak invasi mereka di Afghanistan dimulai pada tahun 2001.
Sejumlah introgator pada sidang pra peradilan di ruang sidang militer di Washington mendengar Morlock, anggota dari Brigade Tempur Stryker V, mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan yang terjadi di provinsi Kandahar Afghanistan antara Januari dan Mei, Washington Post melaporkan.
Morlock sempat mengatakan bahwa pembunuhan itu merupakan perintah atasannya, Gibbs, dan mengklaim bahwa Gibs terus menanamkan bahwa membunuh warga Afghanistan yang tidak bersalah adalah olahraga yang sangat menyenangkan.
Morlock juga mengutip dalam pernyataan yang ia sampaikan dalam pers-rilis bahwa Gibbs telah menanamkan kebencian murni pada semua orang Afghan dan selalu menyebut mereka sebagai “orang liar”.
Pengacara Morlock berusaha untuk membebaskan kliennya, dengan alasan bahwa Morlock mengalami cedera otak pada Mei 2010. Pengakuan Morlock sementara ini dianggap sebagai bukti kunci yang bisa menyeret rekan-rekannya ke meja hijau.
Morlock dan tentara AS lainnya kemungkinan besar akan menerima hukuman mati atas kejahatan perang yang mereka lakukan. Sidang telah berlangsung dan sidang lanjutan dijadwalkan telah dijadwalkan untuk menentukan apakah kasus-kasusnya akan dilanjutkan ke pengadilan militer atau dihentikan.
Dalam perkembangan terkait, kepala jaksa militer Australia telah mengatakan bahwa 3 tentara Australia akan menghadapi tuntutan, termasuk aksi pembunuhan di Afghanistan yang menyebabkan lima bocah Afghanistan tewas. (althaf/arrahmah.com)