SOLO (Arrahmah.com) – Setelah sebelumnya “sukses” mengadakan aksi solidaritas penggalangan dana kemanusiaan di Masjid Istiqlal Sumber Surakarta bagi kaum muslimin Rohingya yang mengalami penindasan kebiadaban pemerintah Myanmar, Jum’at 10/8/2012 di Masjid Agung Surakarta tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyelenggarakan aksi serupa sebagai bentuk ukhuwah islamiyah dan penggalangan dana bagi muslimin Rohingya.
Acara yang berlangsung ba’da Sholat Jum’at tersebut terselanggara atas kerjasama Takmir Masjid Agung Surakarta, Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Jawa Tengah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta, dan Forum Ukhuwah Elemen dan Ormas Islam Surakarta.
Turut hadir dan sebagai pemateri dalam aksi bertajuk “Tabligh Akbar Dan pemutaran Film Rohingya” yaitu Ustadz Suhailmaidi Syukur selaku Vice President ACT, Ustadz Aris Munandar Al-Fattah, Lc. DDII Jawa Tengah, Ustadz Dahlan dari MUI Surakarta, serta tokoh-tokoh masyarakat dan dari perwakilan elemen umat islam se-Surakarta.
Ustadz Suhailmaidi Syukur selaku Vice President ACT menuturkan bahwa sebenarnya telah terjadi pelanggaran kemanusiaan di Rohingnya sejak 3 tahun yang lalu. Pihaknya pun menuturkan bahwa terdapat suatu setting social dari Pemerintah Myanmar agar umat islam di Rohingnya hanya memiliki 2 pilihan yaitu pergi dari tanah air mereka atau kehilangan nyawa mereka.
Pasalnya kaum minoritas muslim di Rohingnya secara nyata tidak diberikan hak-haknya sebagai warganegara seperti tidak boleh memiliki tanah atas nama mereka, menikah dipersulit, dan lain-lain. Bahkan untuk melegalkan aksi penindasannya, pemerintah Myanmar tidak memberikan bukti kependudukan kepada umat islam karena mereka minoritas di Myamnar, meskipun notabenya mereka sebagai warga asli di Myanmar.
“Pilihan minoritas umat muslim di Myanmar itu cuma ada dua, pergi atau kehilangan nyawa”, tegas Ustadz Suhail mengisahkan konsisi tragis di Rohingya.
ACT mencatat bahwa hingga saat ini, belum ada tindakan yang berarti dari pemerintah Indonesia terkait pelanggaran kemanusiaan di Rohingya. Usaha melalui jalur diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia tak ubahnya dengan pepesan kosong yang tak kunjung memberi arti dan harapan besar kaum muslimin di Indonesia.
Sementara itu dalam pantauaan ACT, Pemerintah turki diketahui telah membuktikan gembrakannya dalam memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya yang di Bangladesh. Padahal selama ini Bangladesh di ketahui menutup akses bantuan kemanusiaan dari berbagai negeri bagi para muslim Rohingya yang mengungsi di Bangladesh.
Acara solidaritas dan penggalangan dana ini terkumpul dana sejumlah 7.457.200 dan langusng diserahkan kepada perwakilan ACT yang nantinya akan dipergunakan untuk membantu para pengungsi muslimin Rohingya.
Diakhir acara, Ustadz Nurhadi dari Forum Ukhuwah Elemen dan Ormas Islam Surakarta mengatakan bahwa kegiatan seperti ini akan terus diadakan sebagai bentuk ukhuwah islamiyyah dan harapannya semoga apa yang diusahakan hari ini membawa setitik cerah untuk saudara-saudara kaum muslimin di Myanmar. (bilal/FAI/arrahmah.com)