JAKARTA (Arrahmah.com) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan umat Islam di Indonesia meningkatkan kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap umat Islam di Palestina dan Rohingya di Myanmar yang saat ini tengah mengalami perikehidupan yang berat.
Kepala Negara mengungkapkan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Nuzulul Quran tingkat nasional di Istana Negara, Selasa (7/8) malam seperti dilansir antaranews.
“Mari kita tingkatkan sikap sosial kesetiakawanan kita, dan kepedulian kemanusiaan kepada kaum Muslimin yang sedang menjalani kehidupan yang berat di Palestina dan Rohingya di Myanmar dengan itu kita akan menjadi bangsa yang maju, terhormat dan bermartabat,” kata Presiden.
Presiden Yudhoyono juga menyerukan umat Islam untuk kembali kepada Alquran yang utuh, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dan menjauhkan diri dari kejahatan dan kemungkaran.
Alquran tidak hanya berisi akidah, hikmah dan petunjuk antara yang hak dan batil, tetapi juga luasnya ilmu iptek, kata Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga kembali menyatakan perlunya untuk mengembangkan lima hal yang ia sampaikan sebelumnya dalam buka puasa bersama dengan kalangan pers. Kelima hal tersebut, pertama, perlunya mengembangkan daya pikir dan daya nalar. Kedua, pengembangan nilai-nilai demokrasi.
Ketiga mengembangkan nilai kerukunan, kebersamaan dan toleransi. Keempat patriotisme dan nasionalisme yang positif. Kelima kepatuhan kepada pranata hukum.
Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sambutannya mengatakan, semangat Alquran harus memiliki nilai-nilai dalam kehidupan umat.
“Dalam ekspresi keimanan, perlu didukung secara penuh oleh semua komponen bangsa yang semakin maju, modern dan bermartabat,” katanya.
Dalam acara tersebut, Presiden Yudhoyono yang hadir tanpa Ibu Negara Ani Yudhoyono, didampingi oleh Wakil Presiden Boediono beserta istrinya Herawati Boediono.
Sedangkan Rektor Universitas Islam negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Imam Suprayogo menjadi penceramah dalam acara tersebut dengan tema Alquran membangun peradaban. (bilal/arrahmah.com)