TEL AVIV (Arrahmah.com) – Salah seorang komandan tinggi Israel telah mengancam bahwa militernya tidak akan ragu-ragu untuk menggunakan semua peralatan militernya dalam dalam perang terhadap Jalur Gaza di masa mendatang.
“Kami tidak memiliki kendala di sana (Gaza) daripada di daerah lain, dan kami tidak akan ragu untuk menggunakan banyak alat yang kami miliki,” ungkap komandan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Divisi Gaza, Brigadir Jenderal Eyal Eisenberg mengenai serangan Israel yang mungkin dilancarkan di wilayah pesisir tersebut.
Perang berikutnya akan menjadi “lebih menyakitkan, kompleks, dan keras,” kata Eisenberg dikutip oleh situs Ynet pada hari Jumat (25/9/2010).
Eisenberg merupakan salah satu di antara para petinggi militer yang mengomandoi Operasi Cast Lead, operasi militer Israel di Gaza pada pergantian tahun 2009. Menurut Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia (PCHR), agresi Israel itu menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina, termasuk sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Misi pencarian fakta PBB atas konflik Gaza telah menemukan bukti bahwa Tel Aviv bersalah atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan selama operasi.
Laporan tersebut menyalahkan Israel sengaja menargetkan warga sipil dan secara sistematis menggunakan fosfor putih di wilayah pemukiman, terutama di wilayah pengungsian warga di Kota Gaza serta dua rumah sakit di wilayah itu.
Divisi Eisenberg telah berulang menyerang Gaza sejak tahun 2005, ketika militer Israel memproklamirkan sendiri untuk mundur dari wilayah Palestina.
Tel Aviv mengatakan perang di Gaza dan penyerbuan reguler yang dilakukan oleh militernya adalah tanggapan terhadap serangan roket yang, menurutnya, ditembakkan oleh gerakan perlawanan Palestina, Hamas.
Eisenberg begitu percaya diri untuk mengatakan bahwa Israel memiliki kemampuan untuk memberikan pukulan serius bagi Hamas. Ia yakin bahwa Israel lebih unggul karena memiliki peralatan yang lebih lengkap dan semuanya legal, bahkan untuk menyerang target-target utama.
“Dan kita tidak perlu ragu untuk menggunakan alat-alat ini,” ujar Eissenberg.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, Ihab al-Ghussein, mengatakan pada hari Kamis (23/9) pihaknya telah menemukan jaringan mata-mata Israel di Jalur Gaza yang jelas-jelas terlibat dan memiliki peran dalam dilancarkannya perang terakhir Israel di Gaza. (althaf/arrahmah.com)