ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Ribuan orang di seluruh penjuru Pakistan melaksanakan aksi demonstrasi hari kemarin (24/9/2010) untuk memprotes putusan pengadilan Amerika yang dijatuhkan terhadap seorang Dr. Aafia Siddiqui.
Protes tersebut dilakukan setelah pengadilan New York memvonis 86 tahun penjara pada ahli syaraf yang berusia 38 tahun tersebut. Ratusan polisi dikerahkan di seluruh penjuru ibu kota Islamabad untuk mencegah para demonstran mendekati kedutaan besar Amerika Serikat.
Di kampung halaman Dr. Aafia, Karachi, polisi menembakkan gas air mata terhadap para demonstran yang memaksa masuk ke dalam kantor konsulat AS.
Di Multan, ratusan aktivis termasuk para pengacara memblokir lalu lintas.
AS menuduh Dr. Aafia mencoba melakukan pembunuhan terhadap agen FBI dan tentara AS di Afghanistan.
Kelompok HAM menyangkal tuduhan itu dan menyatakan bahwa Dr. Aafia diculik dan disembunyikan di dalam penjara rahasia AS di luar negeri.
Sejumlah aktivis dan keluarga Dr. Aafia dengan tegas menentang sistem peradilan AS dalam menangani kasusnya.
Pemerintah Islamabad mengatakan pohaknya akan segera mengirimkan petisi pada Washington untuk mengamankan pengembalian ibu dari tiga anak ini sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. (althaf/arrahmah.com)