GHAZNI (Arrahmah.com) – Pasukan asing pimpinan AS telah menangkap dua jurnalis yang bekerja untuk Al-Jazeera di Afghanistan, mengklaim mereka dicurigai sebagai fasilitator propaganda Taliban.
Nader Mohamed dijemput dari rumahnya di Kandahar selatan pada Rabu (22/9/2010) dan Rahmatullah Nekzad ditangkap dua hari sebelumnya (20/9) di Ghazni. Keduanya bekerja untuk Al-Jazeera dalam layanan bahasa Arab.
Dalam sebuah pernyataan, AS menyatakan bahwa keduanya dicurigai sebagai fasilitator media dan propaganda Taliban.
Al-Jazeera menolak klaim NATO dan mengatakan penangkapan terhadap jurnalisnya hanyalah upaya NATO untuk menekan cakupan jaringan perang di Afghanistan.
Sepertinya AS lupa bahwa negaranya sangat vokal menggembar-gemborkan kebebasan, termasuk kebebasan pers. Tapi, mengapa para jurnalis yang berupaya menggali berita di medan perang Afghanistan agar dapat disampaikan ke publik internasional berusaha dihentikan? Apakah AS takut jika kekalahannya terkuak media? (haninmazaya/arrahmah.com)