JAKARTA (Arrahmah.com) – Bila Myanmar tak mampu menyelesaikan masalah dan tetap arogan terhadap warga muslim Rohingya di Arakan, Myanmar, maka Myanmar tak layak pimpin Asean.
Demikian pernyataan Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq di Jakarta, Selasa, menyikapi kejadian adanya pembantaian terhadap warga muslim Rohingya.
“Myanmar tidak layak memimpin Asean 2012 jika arogansi dalam pembiaran diskriminasi dan kekerasan terhadap kaum minoritas di Arakan tidak mereka hentikan,” kata Mahfudz seperti dirilis antaranews.
Oleh karenanya, ia menyarankan kepada Myanmar untuk mengambil peluang dengan membuktikan dirinya sebagai negara demokratis sejati yang menghormati HAM sebagaimana yang telah ditunjukan oleh Aun San Sukyi.
Selain itu, politisi PKS itu meminta kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri yang merupakan panutan di Asean untuk melakukan langkah-langkah tegas dalam bentuk diplomasi.
“Komisi I DPR RI akan melihat ini sebagai salah satu indikator penting kesuksesan Kemenlu dan pertimbangan efektivitas manfaat penggunaan APBN yang dipercayakan rakyat pada Kemenlu,” kata dia.
Ia menyebutkan, Turki yang bukan bagian dari Asean, bisa menunjukkan kepeduliannya pada kaum minoritas di Arakan secara kongkrit. Bahkan, kata Mahfudz, Perdana Menteri Erdogan dan Menlu Ahmet Dovutoglu Turki secara terbuka di media internasional berulang mengajak komunitas internasional peka terhadap pembersihan etnis ini.
“Dubes-dubes asal Turki juga memberikan pernyataan keras terhadap kebiadaban ini termasuk di akun twitter pribadi mereka,” pungkas Mahfudz. (bilal/arrahmah.com)