WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang pengamat Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (30/7/2012) menduga bahwa terjadi pemborosan meluas di dalam ‘Pendanaan Infrastruktur’ Afghanistan (AIF), menyeru para anggota DPR untuk memotong pendanaan proyek skala besar di negara tersebut.
Laporan kwartal kepada Kongres oleh Inspektur Jenderal Khusus menemukan arah yang mana dana proyek ‘infrastruktur’ AIF di Afghanistan baik sepenuhnya atau sebagiannya tidak akan bertahan lama oleh pemerintahan di Kabul. Laporan ini mengklaim bahwa proyek ini kemungkinan tidak akan membantu usaha militer AS untuk melawan Mujahidin.
Laporan ini juga mengungkapkan bahwa upaya pemerintah AS untuk melakukan proyek energi skala besar di Afghanistan telah sering menghasilkan biaya dan jadwal yang berlebihan (pemborosan), kegagalan kontraktor, dipertanyakan atau tidak terdefinisinya metode pemeliharaan dan membuang-buang dolar Amerika.
“Wakil Menteri Pekerjaan Umum (di Afghanistan) menyarankan pemerintah AS untuk menghentikan pembangunan jalan karena pemerintah Afghan saja tidak mampu untuk memelihara jaringan jalan saat ini,” kata laporan tersebut.
Sementara itu, Senator Claire McCaskill mengambil langkah untuk memotong proyek pendanaan infrastruktur skala besar di Afghanistan dan bahkan menurutnya lebih baik uangnya digunakan untuk proyek pembangunan jalan dan jembatan di AS.
“Ini sangat membuat frustasi bahwa kita harus mengeluarkan milyaran dolar Amerika untuk jalan-jalan dan jembatan serta proyek energi Afghanistan yang mana orang Afghan tidak dapat memeliharanya, dan mungkin, faktanya, bisa merusak misi militer kami,” kata McCaskill, yang merupakan seorang Ketua Sub-komite Senat di bagian Pengawasan Persetujuan.
“Ini saatnya kita membawa uang ini kembali ke Amerika dan menempatkannya langsung ke dalam proyek jalan dan jembatan di mana kami tidak akan khawatir tentangnya,” tambahnya.
Di sisi lain, biaya perang pimpinan AS di Afghanistan disinyalir yang paling besar memakan dolar, baik untuk dana militer maupun non-militer. Inilah yang sering memicu protes rakyat AS untuk menghentikan perang atau mengurangi biaya perang AS di negara-negara yang sedang diduduki, terkhusus Afghanistan yang paling lama menguras tenaga dan harta AS.
Belum lagi terkait masalah terjadinya pelanggaran di rumah sakit militer yang didirikan oleh AS di Afghanistan, di mana banyak pasien -kebanyakan polisi nasional Afghan- yang tewas akibat perawatan yang tidak layak dan bahkan akibat kelaparan.
Misi AS di Afghanistan telah membuat Amerika rugi besar baik secara materi maupun nyawa. (siraaj/arrahmah.com)