KAIRO (Arrahmah.com) – Mantan kepala intelijen Mesir, Omar Suleiman, salah satu rekan terdekat mantan presiden Hosni Mubarak dan pernah menjadi wakilnya dalam waktu singkat, meninggal di Amerika Serikat saat menjalani tes medis, salah satu ajudannya mengatakan.
Suleiman (76) adalah orang yang sangat dibanggakan Israel dan Amerika Serikat. Sebagai salah satu penasihat pemimpin otokratis yang paling dipercaya, ia bahkan membawa sejumlah rahasia pemerintahan yang berhasil dijatuhkan Februari tahun sampai ke liang kubur.
“Dia baik-baik saja sebelum menjalani tes medis di Cleveland,” kata ajudan, Hussein Kamal, pada Reuters pada Jumat (20/7/2012) tanpa mengatakan apa yang menyebabkan kematiannya. Persiapan sedang dilakukan untuk membawa jasadnya kembali ke Mesir untuk dimakamkan, kata Kamal.
Suleiman sempat menjadi pusat perhatian tahun lalu ketika ia diangkat menjadi wakil presiden Mubarak untuk mencoba untuk mengakhiri pemberontakan Musim Semi Arab terhadap tiga dekade pemerintahannya. Namun tak lama kemudian, pemerintahan Mubarak berhasil digulingkan.
Dia kembali ke ruang publik pada bulan April, mengajukan diri sebagai bakal calon presiden. Dia berjanji untuk memulihkan keamanan dan mengakhiri kekacauan politik yang dipicu oleh penggulingan Mubarak.
Dia didiskualifikasi ketika dia gagal meraih dukungan yang diperlukan.
Suleiman meninggalkan negara itu setelah menemui kegagalan untuk melangkah menuju arena pemilihan presiden. Ia bepergian ke Abu Dhabi dengan kerabatnya.
Suleiman memimpin Badan Intelijen Mesir (EGIS) dari tahun 1993, mengambil peran penting dalam hubungan diplomatik Mesir dengan Israel, faksi Palestina, serta sekutunya Amerika Serikat.
“Ada kesedihan bagi semua orang yang berharap bahwa ia bisa dihukum di muka bumi, karena dia adalah seorang penjahat yang memenjarakan banyak orang tak bersalah ,” kata pengguna Facebook Ibrahim El Houdaiby. (althaf/arrahmah.com)