KAIRO (Arrahmah.com) – Omar Sulaiman, Mantan kepala intelijen erah Husni Laa Mubarak meninggal disebabkan penyakit langka yang berdampak pada jantung dan ginjalnya, berdasarkan laporan klinik AS di mana ia melakukan tes medis pada saat itu, dilansir Egypt Independent.
Sementara anggota keluarga Omar mengatakan bahwa paru-parunya dipenuhi cairan dan menderita gangguan jantung yang menyebabkan kematiannya setelah kematian setelah kesehatannya memburuk dalam tiga pekan terakhir, dikutip BBC.
Sulaiman menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (19/7/2012) pagi disaksikan oleh keluarganya di Cleveland Clinic, yang kemudian mengumumkan kematian Sulaiman akibat Amyloidosis, salah satu penyakit langka yang menurut medis penyebab pastinya belum diketahui dan obatnya belum ditemukan, yang dapat berdampak pada jantung dan ginjal.
“Pada hari Kami, 19 Juli, Jenderal Omar Sulaiman meninggal dunia akibat komplikasi dari Amyloidosis, sebuah penyakit yang mempengaruhi organ ganda termasuk jantung dan ginjal,” kata klinik tersebut dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam.
Sulaiman yang meninggal pada usia 76 tahun, jasadnya tiba pada hari Jum’at (20/7) di Mesir dan akan dikuburkan seusai sholat Jum’at, waktu setempat, menurut keluarganya.
Sebelum meninggal ia pergi ke klinik tersebut pada hari Senin (16/7) untuk pemeriksaan kesehatan dan penyakitnya ditemukan setelah menjalani beberapa tes.
Mantan kepala intelijen Mesir ini, yang dikenal getol terlibat dalam memerangi kelompok Jihad bersama dengan AS, juga pernah menjabat sebagai penasehat mantan diktator Husni Laa Mubarak, diketahui sebagai pilar utama rezim Husni pada saat itu dan memegang banyak rahasia rezim yang disebut sebagai ‘kotak hitam’.
Sementara itu, sahabat dekatnya, Husni Mubarak telah dikembalikan ke penjara setelah ia dinyatakan dalam kondisi kesehatan yang membaik. (siraaj/arrahmah.com)