SOLO (Arrahmah.com) – Iran yang mayoritas berpenduduk Syi’ah sering kali bersuara lantang jika Amerika atau Israel melakukan “kedzoliman” dan pembantaian dinegeri-negeri muslim seperti yang mereka lakukan di Palestina dan negara muslim lainnya. Tapi, pada saat Rezim Syi’ah Nushairiyah di Suriah pimpinan Bashar Assad melakukan hal yang sama kepada rakyatnya yang mayoritas sunni, Iran dan presiden Ahmadinejad pun diam.
Hal ini menurut Ustadz Bambang Sukirno hanya sebuah permainan kata-kata rezim Syi’ah Iran untuk membuat politik pencitraan di dunia Islam dan merupakan pula sebuah metode klasik yang mereka lakukan sebagai sebuah bargaining politik.
“Retorika kutukan atas Israel adalah salah satu trik lama yang dipakai Iran. Retorika berbisa yang disampaikan kepada Israel adalah hanya sekadar kata. Iran menggunakan ‘kutukan pada Israel’ untuk menaikkan posisi tawar di hadapan AS dan kawasan Arab”, Ungkap Ust Bambang saat memberikan pemaparannya dalam kajian solidaritas dan penggalangan dana untuk kaum muslimin sunni Suriah dengan tajuk “SAVE SYRIA – LET’S PRAY FOR THEM” di masjid Baitul Makmur Solo Baru Sukoharjo Jawa Tengah, 15/7/2012 seperti dirilis oleh Forum Al Ishlah.
Lebih lanjut Ustadz Bambang dalam penyampaian materinya seputar “Sejarah & Latar Belakang konflik Suriah” dengan judul makalah beliau yakni “Jejak Berdarah Rezim Nushairiyyah” menjelaskan bahwa ‘drama’ permusuhan Iran dengan Israel yang dibantu Amerika hanya untuk mengalihkan perhatian dunia islam terhadap pembantaian brutal yang dilakukan oleh kelompok Syi’ah dengan segala macam sektenya berdasarkan Report: Iran officials told Assad to focus on Israel to divert attention from Syria crisis. www.haaretz.com 14 Mar 2012.
“Para pejabat Iran menasihati Assad agar mengalihkan perhatian pada Israel dan ‘pembelaan‘ Palestina untuk mengalihkan perhatian umat Islam dari pembantaian brutal yang dilakukannya,” Tegas Ustadz yang juga aktif dalam menulis buku yang bertemakan Jihad tersebut.
Acara kajian sendiri berjalan ramai lancar dan para jama’ah yang hadir begitu antusias dalam menyimak setiap kata dan pemaparan yang disampaikan. Sebagaimana terlihat dari pengamatan Kru FAI, terhitung lebih dari 500an jama’ah baik ikhwan maupun akhwat hadir untuk memadati aera kajian yang disediakan masjid baitul makmur solo baru tersebut.
Kegiatan yang memang sejak awal diniatkan sebagai upaya mengalang dana bagi kaum muslimin Suriah tersebut, akhirnya hingga acara selesai pada pukul 11.30 wib, terkumpullah dana “segar” kurang lebih sebesar 14 juta. Rencananya bantuan tersebut akan disalurkan melalui Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang memang juga konsen dalam kasus Suriah tersebut dan sudah memplaning relawannya untuk berangkat ke Suriah guna memberikan bantuan yang sudah dikumpulkan selama ini. (bilal/arrahmah.com)