ARAKAN (Arrahmah.com) – Setiap hari, Muslim Rohingya harus menghadapi ancaman kekejaman terhadap mereka. Hidup mereka tak tenang, hampir setiap malam mereka lalui dengan ketakutan. Selasa (10/7/2012), Kaladan News melaporkan, berdasarkan sumber tetua setempat, bahwa dua warga desa Muslim dibunuh oleh tentara Musyrik Burma pada hari Jum’at (6/7) pekan lalu di desa Naya Para di dekat SMA Negeri di kota Buthidaung. Mereka diidentifikasi sebagai Nabi Hussain (35), Fokira (15).
Awalnya mereka dibawa oleh tentara di depan rumah mereka ketika mereka sedang berada di jalan dekat rumah mereka sekitar pukul 17:30, mereka hendak masuk ke rumah mereka pukul 18:00 sejak jam malam diberlakukan oleh otoritas, namun tiba-tiba kelompok tentara datang dan mereka dibawa ke dekat vihara Buddha di mana mereka disiksa oleh tentara, tanpa alasan yang jelas. Kedua Muslim itu berpikir bahwa mereka akan dibunuh sehingga mereka melarikan diri disaat tentara sedang lengah, tetapi kemudian tentara itu sadar dan menembak mereka dari belakang hingga keduanya mengalami luka-luka, kata seorang kerabat korban, dikutip Kaladan News.
Setelah itu, keesokan harinya, orangtua korban diberitahu untuk melihat putera mereka di vihara tersebut. Ketika mereka tiba di vihara, mereka bertemu dengan putera mereka yang sedang kritis, keduanya menceritakan insiden itu kepada orangtua mereka, namun beberapa menit kemudian mereka berdua menghembuskan nafas terakhir. Jasad keduanya diserahkan kepada orangtua mereka dan tentara meminta orangtua mereka untuk menguburkan korban secepatnya sebelum orang-orang sekitar mengetahuinya. (siraaj/arrahmah.com)