SURIAH (Arrahmah.com) – Utusan PBB Kofi Annan mengatakan bahwa dia telah mencapai kesepakatan dengan presiden rezim Syi’ah Nushairiyah Bashar al-Assad untuk mengakhiri kerusuhan, dan akan berbagi rencana dengan oposisi bersenjata.
Sebagaimana yang dilansir Ahram Online, Annan sepakat dengan Assad pada Senin (9/7/2012) dalam sebuah “pendekatan politik” untuk mengakhiri konflik Suriah yang akan diajukan kepada pihak oposisi.
“Kami membahas perlunya untuk mengakhiri kerusuhan ini dan jalan serta cara melakukannya. Kami menyepakati sebuah pendekatan yang akan saya ajukan kepada oposisi bersenjata,” kata Annan kepada wartawan setelah melakukan pertemuan dengan Assad di Damaskus.
Sementara koran Al-Watan mengatakan, pembicaraan Annan-Assad terfokus pada hasil pertemuan Jenewa pada akhir Juni kemarin dalam kontak grup internasional pada Suriah.
Mereka mendiksusikan cara untuk melaksanakan hasil dari pertemuan itu, untuk membentuk sebuah pemerintahan transisi di Suriah yang akan melibatkan kelompok pemerintahan Assad dan para wakil oposisi tanpa menyebutkan keberangkatan Assad dari kekuasaannya.
Menteri luar negeri Suriah Jihad Makdisi menulis di twitter-nya terkait kesepakatan dengan Annan, “Kami meyakinkan Annan atas komitmen Suriah untuk melaksanakan enam poin rencana dan berharap pihak lain saling berkomitmen.” Namun Makdisi tidak menjelaskan enam poin yang dia sebutkan itu.
Annan mengatakan dia telah menerima jaminan itu, tetapi mengatakan rencana itu harus dilakukan dalam “cara yang lebih baik” dari sebelumnya.
“Saya meninggalkan Suriah tetapi kami akan melanjutkan dialog kami, dan seperti yang saya katakan, pendekatan yang kami diskusikan tetang mengakhiri kerusuhan akan diajukan kepada oposisi bersenjata,” kata Annan.
“Kami memiliki tim disini di lapangan, kami akan melanjutkan melakukan itu dan saya mendorong pemerintah dan lembaga lainnya untuk membantu kami melakukan itu,” tambah Annan.
Namun, fakta di lapangan kekerasan terhadap kaum Muslimin Suriah masih terus terjadi. Pada hari Senin (9/7), setidaknya 51 warga Muslim sipil telah gugur akibat serangan di berbagai daerah di Suriah. (siraaj/arrahmah.com)