Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…! Seiring gema takbir yang berkumandang. Lantunan puji syukur kehadirat Ilahi Robbi atas dibukanya gerbang kemenangan bagi hamba-hambaNya yang bersyukur dan bertaqwa. Seluruh staff dan karyawan Arrahmah Media mengucapkan Taqabalallahu minna wa minkum. Shiyamana wa Shiyaamakum. Kullu’ aam wa antum bi khoir.
Terima Kasih Dukungan & Doanya
Bersama datangnya hari yang fitri ini, kami seluruh staff dan karyawan Arrahmah Media ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa para pembaca sekalian. Alhamdulillah, hingga detik ini keberadaan Arrahmah Media tetap eksis. Semoga malam ini menjadi malam yang penuh perenungan. Semoga malam ini menjadi malam I’ed terakhir tanpa naungan syariat Islam dan deru jihad para mujahidin. Amien Ya Robbal Alamien!
Ucapan Di Saat Hari Raya
Ibnu At-Turkimani telah menyebutkan dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321), beliau berkata : Aku berkata : dan dalam bab ini – yakni ucapan selamat hari raya – ada satu hadits yang bagus yang dilupakan Al-Baihaqi, yaitu haditsnya Muhammad bin Ziyad, berkata : ketika itu aku bersama Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan sebagian sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang lain, lalu apabila mereka pulang sebagian mengucapkan kepada sebagian lainnya : (Taqabbalallahu minna waminkum) (semoga Allah menerima amal kami dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata : sanadnya baik.
Syeikh Utsaimin rahimahullah pernah ditanya: Apa hukum ucapan selamat hari raya? Dan apakah ada ucapan tertentu?
Maka beliau menjawab: “ucapan selamat hari raya dibolehkan, dan tidak ada ucapan selamat yang khusus, tetapi apa yang biasa diucapkan oleh manusia dibolehkan selama bukan merupakan ucapan dosa”.
Dan beliau juga berkata:
“Ucapan selamat hari raya telah diamalkan sebagian sahabat radhiallahu anhum, seandainya hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh sahabat, namun hal tersebut sekarang telah menjadi perkara tradisi yang biasa dilakukan manusia, dimana sebagian mengucapkan selamat kepada yang lain dengan tibanya hari raya dan sempurnanya puasa dan qiyamul lail”.
Dan beliau rahimahullah juga ditanya: apa hukum berjabat tangan, berpelukan dan ucapan selamat hari raya setelah sholat Ied?
Beliau menjawab: perkara-perkara ini tidak mengapa dilakukan, karena manusia tidak menjadikannya bentuk ibadah dan taqarrub kepada Allah Azza wa Jalla, namun hanya menjadikannya sebagai tradisi, memuliakan dan menghormati, selama tradisi tersebut tidak ada larangannya secara syarie maka dasarnya adalah boleh”. Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin (16/208-210).
Wallahu’alam bis showab!