JAKARTA (Arrahmah.com) – Hilal atau bulan baru yang menandakan 1 Syawal 1431 H belum juga terlihat hingga Kamis (9/11) pagi ini. Tidak terlihatnya hilal merata di seluruh belahan dunia. Dengan demikian, shiyam (puasa) Ramadhan tahun ini digenapkan menjadi 30 hari, dan I’edul Fitri jatuh pada hari Jum’at (10/11).
Saudi Arabia Juga Jum’at
Menurut Hasan Bashira, Ketua Jurusan Ilmu Falak, Universitas Abdul Aziz, Jeddah sebagamana dikutip Alarabiya.net, Ahad (5/9) I’edul Fitri jatuh pada hari Jum’at, 10 September 2010. Sebab, hilal tenggelam pada tanggal 29 Ramadhan sebelum matahari terbenam. Posisi hilal akan berada tiga derajat di bawah ufuk ketika matahari terbenam sehingga tidak perlu menunggu penampakan hilal, demikian alasannya.
Sementara itu, tradisi yang berlaku di Pengadilan Agung Al-Mahkamah Al-Ulya di Arab Saudi yang dulu disebut Majelis Pengadilan Tinggi Majelis Al-Qadla Al-A’la adalah rukyat hilal. Ketentuan tersebut sudah berjalan cukup lama. Tak hanya dalam menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan tetapi juga bulan Dzulhijjah. Biasanya, hasil keputusan diumumkan secara luas setelah rukyat hilal.
Menariknya, rukyat tersebut masih dilakukan secara manual kasat mata. Sekalipun teropong dan alat modern sudah ditemukan. Sedangkan Daerah yang kerap digunakan sebagai lokasi rukyat hilal adalah kawasan Arab Saudi bagian tengah, terutama wilayah Sadir. Di kawasan itu banyak terdapat perbukitan yang konon menjadi lokasi rukyat hilal oleh warga sekitar sejak lama.
Puasa dan Berlebaran Dengan Melihat Hilal
Dalam Islam, ru’yatul hilal adalah penentu pergantian bulan. Imam Bukhari telah mengeluarkan di dalam Shahîh-nya dari jalur Muhammad ibn Ziyad, ia berkata: aku mendengar Abu Hurairah ra., berkata: “Nabi saw bersabda atau ia (Muhammad ibn Ziyad) berkata: Abu al-Qasim saw bersabda:
«صُوْمُوْا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوْا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوْا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِيْنَ»
Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah kalian karena melihatnya, jika hilal itu tertutup bagi kalian (tidak bisa terlihat) maka genapkanlah hitungan Sya’ban menjadi 30 hari
Dengan demikian, ru’yatul hilal menjadi penentu untuk memulai puasa dan mengakhirinya. Setelah pemantauan hilal sepanjang malam ini, Rabu (8/9) hingga Kamis (9/9) dini hari, dan tidak terlihat juga hilal syar’i, maka sebagaimana sabda Rasulullah SAW., jumlah bilangan puasa digenapkan menjadi 30 hari.
Dengan demikian bisa dipastikan I’edul Fitri jatuh pada hari Jum’at, 10 September 2010. Alhamdulillah! I’ed Mubarok. Taqabalallahu minna wa minkum, Taqabal Ya Kariem…! Semoga kita semua terlahir kembali menjadi orang-orang yang bertaqwa. Insya Allah!
(M Fachry/arrahmah.com)