DAMASKUS (Arrahmah.com) – Tentara dan polisi Alawiyah diberikan perintah langsung dari level tertinggi untuk menyerang desa-desa, membunuh kaum muslimin atau memaksa mereka untuk melarikan diri, Sky News, dilansir Kavkaz Center.
Ketua koresponden Sky telah berada di Suriah untuk berbicara dengan beberapa militer Alawiyah dan tahanan polisi yang ditahan oleh Tentara Kebebasan Suriah (FSA) di utara negeri itu.
Berdasarkan ungkapan mereka, para komandan berbohong kepada mereka untuk membunuh ‘militan asing’. Faktanya, tentara hanya melakukan serangkaian pemboman membabi buta.
“Orang-orang tua tewas, para pemuda tewas,” kata salah satu tahanan. “Ini bukan sebuah perang – ini hanya pemboman secara serampangan dan banyak orang menderita.”
“Kami berpikir bahwa (pasukan oposisi) ada di sana untuk meneror rakyat, untuk membunuh anak-anak, untuk membunuh para wanita dan untuk membunuh setiap orang yang ada di sekitarnya, tetapi kami melihat bahwa yang terjadi adalah kebalikannya,” kata tahanan lain.
Tahanan lainnya menjelaskan bahwa FSA adalah orang-orang yang terhormat dan bermartabat yang berperang untuk alasan yang jelas.
Para tahanan, nampak berada dalam perawatan yang baik, kata koresponden asing itu. Tetapi sekarang mereka menghadapi bahaya yang sama seperti warga Suriah biasa lainnya, karena pihak militer rezim Bashar Assad terus melancarkan perang terhadap yang mereka katakan ‘teroris asing’ dan rakyat sipil, dan sesekali bom atau rudal dapat menghantam mereka juga.
Militer rezim Assad terdiri dari sebagian tentara Alawiyah dan sebagian lagi adalah tentara dari kalangan Muslim Sunni yang kebanyakan berada di pangkat rendah. Sebagian besar tentara rezim yang membelot adalah dari kalangan Sunni yang membentuk kubu oposisi yang dikenal sebagai FSA. (siraaj/arrahmah.com)