KABUL (Arrahmah.com) – Sepuluh pekerja kampanye tewas dalam serangan udara yang dilancarkan tentara kafir NATO di Afghanistan, Kamis (2/9/2010), pagi.
Gubernur provinsi Takhar, Abduljabar Taqwa mengatakan kepada BBC bahwa dua orang terluka dalam serangan tersebut yang terjadi di distrik Rostaq.
Presiden boneka, Hamid Karzai mengutuk insiden dan mengatakan bahwa “orang-orang pro-demokrasi harus dibedakan dengan orang-orang yang berperang melawan demokrasi.”
Jurubicara NATO mengatakan bahwa serangan tersebut telah menghantam kendaraan “militan”.
Target yang mereka klaim adalah anggota senior Pergerakan Islam Uzbekistan (IMU) yang secara intensif melakukan koordinasi untuk melancarkan serangan dengan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
“Intelijen menginformasikan ‘militan’ melakukan perjalanan menggunakan sebuah sedan di distrik Rostaq. Setelah rencana yang telah dibuat dengan “sangat hati-hati” untuk meyakinkan tidak ada sipil di sana, pesawat tempur koalisi segera melancarkan serangan udara dan menghantam sedan tersebut,” klaim NATO.
“Kendaraan tersebut melakukan konvoy dengan enam mobil lainnya, namun tidak ada kendaraan lain yang terhantam serangan,” yambah statemen NATO.
Statemen tersebut juga dengan sangat yakin mengatakan 10 sampai 12 “militan” termasuk seorang komandan tewas atau terluka.
Statemen NATO ini mengundang kemarahan dari kubu otoritas Afghan.
“Tanpa koordinasi apapun, tanpa meminta persetujuan otorits, mereka menyarang, menyerang orang-orang kami, penduduk sipil yang berada dalam konvoy tersebut,” ujar Gubernur Takhar.
Gubernur menambahkan Abdulwahid Khorasani, salah seorang kandidat parlemen, tengah melakukan kampanye untuk dirinya dengan dilindungi beberapa penjaga bersenjata.
Kepala distrik, Malim Hussian, mengatakan sekitar pukul 9.00 pagi, konvoy 100 kendaraan milik Mr. Khorasani meninggalkan Khwaja Bahawideen menuju desa Kay Wan.
“Pesawat tempur pertama menjatuhkan bom. Setelah itu dua helikopter melancarkan tembakan menggunakan senjata mesin. 10 orang tewas termasuk seorang komandan lokal, Aminullah,” lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com)