ARAKAN (Arrahmah.com) – Penderitaan Muslim Rohingya di Arakan (Rakhine) atau yang telah mengungsi ke negara tetangga, belum juga berakhir. Pembakaran dan penjarahan rumah-rumah Muslim Rohingya di desa-desa di sejumlah kota di Arakan masih terus terjadi. Tak terkecuali pembunuhan, yang telah memakan korban ribuan jiwa, belum lagi kasus pemerkosaan Muslimah Rohingya, serta mereka yang terpaksa mengungsi ke negara tetangga yang juga tak diterima dengan baik, bahkan diusir, semua itu kian menyakiti hati kaum Muslimin di seluruh dunia.
Meskipun telah separah itu, dunia internasional seakan tak berdaya menghadapinya. Muslim Rohingya benar-benar tak dilindungi, baik dari pihak dalam negeri atau pun luar negeri. Padahal, Rakhine bukanlah suatu wilayah yang jauh dari kehidupan manusia yang sulit dijangkau. Bahkan otoritas Burma pun diam dan membiarkan kekejaman terhadap Muslim terus terjadi, mengklaim telah mengirim pasukan keamanan mereka ke Arakan, namun pasukan keamanan benar-benar tak melindungi warga Rohingya, bahkan terlibat dalam kekerasan.
Foto-foto ini adalah gambar yang sebagiannya dipublikasikan oleh beberapa media pro-Rohingya dan sebagian dipublikasikan oleh mereka yang memiliki koneksi ke sumber langsung di Arakan, dan beberapa diambil dari video di Youtube. Ini hanya sebagian bukti kecil dari kekerasan yang terjadi di Arakan. Sementara rincian laporan yang tepat terkait jumlah korban tewas, terluka dan pengungsi Muslim Rohingya belum tercatat, karena saking banyaknya dan keterbatasan pengumpulan informasi.
Diamnya sebagian besar media top skala internasional akan kekejaman yang dilakukan terhadap kaum Muslimin Rohingya, termasuk sebab ketidaktahuan dunia luar akan kondisi Rohingya. Beberapa media internasional yang berhasil terjun ke lapangan, hanya merekam situasi sekilas saja, dan tidak menunjukkan atau melaporkan bagaiamana Muslim dibantai dan rumah mereka dibakar, serta hanya menunjukkan keberadaan pasukan keamanan Burma yang terlihat berjaga-jaga, namun tak diungkap bagaimana pasukan keamanan turut terlibat bersama dengan etnis Buddha Rakhine dalam membakar rumah, menangkap dan membunuh kaum Muslimin. Juga tak diungkapkan terkait ribuan nyawa Muslim yang telah tiada akibat kekejian yang dilakukan terhadap mereka dan puluhan ribu dari mereka terpaksa terlantar.
Sumber-sumber lokal langsung dari Arakan yang masih dapat berkomunikasi dengan dunia luar, mengabarkan situasi yang terjadi sebenarnya melalui kerabat mereka, teman atau media pro-Rohingya, meskipun dengan kemampuan mengumpulkan rincian informasi yang terbatas. Apa yang dapat diberitakan, hanya sebagian kecil saja, yang hanya mewakili bahwa benar-benar terjadi kekejaman terhadap Muslim di Myanmar.
Kaum Muslimin yang sedang dizalimi saat ini di Arakan, sungguh sedang berada dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, tak berdaya, hanya mengharap pertolongan Allah, dengan harapan semoga Allah mengirimkan orang-orang yang akan membantu mereka, terutama dari bangsa-bangsa Muslim di dunia yang memiliki kemampuan.
Begitu sulitkah bagi mereka yang memiliki kapasitas untuk menolong Muslim Rohingya? Haruskah menunggu keputusan atau penyelidikan presiden Burma atau PBB? Muslim Rohingya bukanlah imigran ilegal di Arakan, sudah seharusnya mereka mendapatkan perlindungan dari badan internasional yang mengklaim menjunjung tinggi ‘Hukum dan Hak Asasi Manusia!’ yang selalu mereka usung itu.
“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.” (Al-Buruuj: 8-10)
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar.” (Al-Hajj :39-40)
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kasih sayang, kecintaan dan kelemah-lembutan diantara mereka adalah bagaikan satu tubuh, apabila ada satu anggotanya yang sakit maka seluruh tubuh juga merasakan demam dan tidak bisa tidur.” (Muttafaqun ‘Alaih dari al-Nu’man bin Basyir)
(siraaj/arrahmah.com)