HOMS (Arrahmah.com) – Dewan Nasional Suriah memperingatkan dunia internasional akan kemungkinan pembantaian massal terhadap warga sipil muslim sunni di propinsi Homs, Sabtu (16/6/2012). Militer rezim Suriah dan milisi Syiah Shabihah berkekuatan lebih dari 30 ribu personil mengepung propinsi itu.
Dalam pernyataan resminya, Dewan Nasional Suriah menyatakan, “Homs dikepung oleh pasukan Bashar Assad yang terdiri dari militer rezim Suriah dan milisi Shabihah berkekuatan lebih dari 30 ribu personil, dilengkapi dengan persenjataan berat berupa tank-tank militer, artileri berat, meriam Howitzer, dan helikopter serbu.”
Dewan Nasional Suriah menambahkan, “Pasukan Bashar Asad terus membombardir kota Homs dalam skala massif yang belum pernah terjadi sebelumnya semassif saat ini. Berita telah tersebar luas bahwa pasukan Asad siap melakukan serangan brutal yang bisa menyebabkan pembantaian besar terhadap penduduk Homs yang tersisa.”
Dewan Nasional Suriah juga menyayangkan sikap PBB dan negara-negara anggota DK PBB yang mendiamkan saja kebiadaban rezim Bashar Asad terhadap rakyat Suriah. Pembantaian demi pembantaian yang dilakukan oleh rezim Suriah merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan di depan seluruh umat manusia di dunia.
Sementara itu Aliansi Revolusi Lokal Suriah melaporkan sepanjang Sabtu (16/6/2012), sedikitnya 54 warga sipil muslim sunni Suriah gugur oleh bombardier militer rezim Suriah di propinsi Homs. Helikopter militer masih berputar-putar dan menembakkan roket ke desa-desa dan kota-kota di Homs. Asap membumbung tinggi dari daerah-daerah yang dihujani tembakan roket.
Tank-tank militer dan pasukan artileri juga masih menembaki desa-desa dan kota-kota. Kehancuran akibat serangan militer rezim Suriah di propinsi Homs saat ini dipandang sebagai kerusakan paling parah sejak revolusi meletus pada pertengahan April 2011.
Dalams epekan ini, para pemimpin jaringan Al-Qaeda internasional telah menyerukan kepada rakyat muslim Suriah untuk tidak mempercayai PBB, Barat, dan negara-negara Arab. Mereka menghimbau rakyat muslim Suriah untuk kembali kepada Allah dan mengangkat senjata melawan kebiadaban rezim Suriah. Selain itu, mereka juga menyerukan kepada umat Islam di Irak, Yordania, dan Turki untuk membantu jihad umat Islam di Suriah.
(muhib almajdi/arrahmah.com)