JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan dalam laporan terbarunya bahwa serangan mematikan pasukan Zionis Israel terhadap kapal bantuan Gaza membuktikan bahwa tindakan tersebut merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Laporan ini membuktikan bahwa apa yang dunia saksikan terkait dengan insiden kapal Marmara merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembajakan yang dilakukan tentara penjajah Israel,” ungkap Haniyeh pada wartawan hari Rabu (13/6/2012).
Penyelidikan atas serangan tersebut yang diterbitkan dalam sebuah laporan pada tanggal 13 Juni menemukan “kelemahan substantif dan signifikan” dalam penanganan kepemimpinan Israel atas serangan 2010.
Pada tanggal 31 Mei 2010, Angkatan Laut Israel menyerang pasukan komando armada Kebebasan Gaza dari perahu dan helikopter, masih di perairan internasional.
Sembilan warga Turki tewas dalam serangan itu, yang memancing kecaman dari Dewan Keamanan PBB.
“Kekurangan substantif dan signifikan ditemukan dalam proses pengambilan keputusan yang dipimpin dan diawasi oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,” Israel Comptroller Micha Lindenstrauss menulis dalam laporan setebal 153 halaman.
“Proses pengambilan keputusan perdana menteri berlangsung tanpa tertib, kerja tim yang terkoordinasi dan terdokumentasi, meskipun jajaran politik, militer dan intelijen senior sadar bahwa armada Turki berbeda dari armada lainnya,” katanya.
Temuan itu sama sekali bertentangan dengan sikap yang diadopsi oleh Zionis Israel, yang membela inisden tersebut sebagai bentuk pembelaan diri pasukannya, bahkan Zionis memuji kinerja pasukannya tersebut.
Israel telah mengalami ketegangan serius dalam hubungan dengan Turki sejak serangan berdarah pada tahun 2010. Tel Aviv telah menolak untuk memenuhi tuntutan Ankara untuk meminta maaf secara resmi dan memberikan kompensasi bagi keluarga korban. (althaf/arrahmah.com)