AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Ini contoh kepemimpinan yang dzolim kepada rakyatnya. Pemerintahan Hamid Karzai, presiden boneka Afghanistan menjahit mulut rakyatnya sendiri, sebagai bagian dalam penyiksaan mereka di dalam penjara Bagram, Afghanistan. Perbuatan sadis ini terungkap dalam sebuah situs forum jihad “Ansar Mujahidin” dan videonya juga tersebar luas melalui jaring sosial You Tube.
Kedzoliman di Penjara Bagram
Kedzoliman dan kekejian ini terjadi di penjara Bagram, Afghanistan. Atas suruhan pemerintahan presiden boneka Afghanistan, Hamid Karzai, kaum muslimin Afghanistan, terutama mujahidin Taliban yang ditangkap, harus dijahit mulutnya agar tidak bisa bersuara. Selain itu, tentu saja mereka yang dijahit mulutnya harus berpuasa dari lapar dan dahaga. Sebuah tindakan keji dan tidak manusiawi.
Entah sudah berapa lama, para tahanan muslim ini dijahit mulutnya. Dalam tayangan video yang beredar di You Tube diperlihatkan jahitan yang sudah rapat tersebut mulai dibuka satu persatu menggunakan gunting. Para tahanan muslim itu terlihat pasrah, dan kaku mulutnya akibat penjahitan tersebut. Dengan sangat hati-hati, petugas tersebut menguraikan benang jahitan dari mulut tahanan muslim tersebut. Sementara beberapa tahanan muslim lainnya, terlihat menanti menunggu giliran.
Saatnya Gantikan Pemerintahan Karzai
Setelah semua tahanan muslim dilepaskan jahitan di mulutnya, nampak seorang ulama berdiri dan berceramah di hadapan seluruh tahanan muslim. Tidak jelas apa yang dikatakan, mengingat bahasa yang digunakan nampaknya bahasa Urdu. Para tahanan terlihat takzim mendengarkan ulama tersebut berbicara. Ulama tersebut juga terlihat memimpin doa di akhir ceramahnya.
Sementara itu, baik di You Tube maupun di forum Islam Ansar Mujahidin, para komentator selalu berucap : La haula wa laa quwwata illa billah, dan mendoakan agar para tahanan muslim bersabar atas kekejian yang mereka alami.
Mudah-mudahan pemerintahan murtad Karzai bisa segera tumbang dan pemerintahan Imarah Islam Afghanistan di bawah kepemimpinan Mullah Umar Muhammad bisa mengambil alih pemerintahan dan memperlakukan seluruh rakyat dengan adil dan sejahtera di bawah naungan syariat Islam. Insya Allah!
(M Fachry/arrahmah.com)