JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota Lajnah Faaliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Harits Abu Ulya menyatakan bahwa telah terjadi perselibatan antara pihak gereja dengan LSM antek penjajah sehingga Dewan HAM PBB menuding umat Islam Indonesia intoleran.
“Ini adalah hasil dari perselibatan,” ujarnya saat rapat Majelis Ulama Indonesia bersama Ormas-Ormas Islam, dikutip dari mediaumat.com, Kamis (7/6) di Kantor MUI Jakarta.
Menurutnya, ada perselibatan antara pihak gereja dan jaringan liberal yang berbentuk LSM seperti Wahid Institute dan Setara Institute. Mereka mengadvokasi sedemikan rupa agar pendiri gereja ilegal GKI Yasmin dan aliran sesat Ahmadiyah seolah-olah sebagai korban intoleransi. Sehingga Dewan HAM PBB menuding umat Islam Indonesia intoleran.
“MUI dan umat Islam jangan bersikap defensif apologetic (merasa tertuduh), sebab itu merupakan topeng untuk kepentingan imprealisme,” tegasnya.
Maka, Harits pun menyarankan agar MUI bersikap tegas dan mempublikasikan data-data pembanding sehingga bisa mengungkap hal sebaliknya.
“Yang justru sebenarnya intoleransi banyak dialami umat Islam di berbagai tempat ketika umat Islam minoritas,” terangnya di hadapan sekitar 40 perwakilan ormas Islam yang hadir. (bilal/arrahmah.com)