ISTANBUL (Arrahmah.com) – Seorang pianis Turki yang diakui dunia internasional akan berdiri di pengadilan atas tuduhan menghina nilai-nilai Islam dalam komentarnya di Twitter, pengadilan Istanbul memutuskan pada Jumat (1/6/2012).
“Sidang akan dibuka pada 17 Oktober di pengadilan Istanbul,” ujar pengacara Fazil Say, Meltem Akyol kepada AFP dengan menambahkan bahwa Say akan menghadiri sidang.
Pianis berusia 42 tahun mengutip sebuah puisi terkenal di abad kesebelas oleh penyair Persia, Omar Khayyam yang mengejek kemunafikan orang-orang soleh.
Kantor berita milik negara Turki, Anatolian melaporkan bahwa pengadilan “menerima sebuah surat dakwaan untuk Say yang dituduh menghina nilai-nilai agama secara eksplisit”. Jika terbukti bersalah, pianis itu bisa menghadapi 18 bulan penjara, menurut Reuters.
Turki yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, sejak Perdana Menteri mereka, Tayyip Erdogan meraih kekuasaan satu dekade lalu, telah menjadi lebih tegas, membangkitkan kekhawatiran lawan politiknya bahwa tradisi sekuler republik akan terkikis.
Puisi Khayyam merupakan bentuk pertanyaan kepada orang beriman : “Kalian katakan sungai anggur mengalir di surga, adalah surga merupakan kedai bagi Anda? Kalian katakan dua jam menunggu untuk setiap orang beriman di sana, adalah surga bordir bagi Anda?”
Dalam twit berbeda, Say menghina seorang muazin, seseorang yang biasa menyeru untuk sholat.
“Para muazin menyelesaikan sholat malam dalam 22 detik…Mengapa Anda begitu terburu-buru? Kekasih? tanyanya merujuk pada semangat rasa adas manis yang populer di Turki.
Pemenang berbagai penghargaan ini mengatakan di bulan April dalam sebuah wawancara dengan harian Hurriyet bahwa ia merasa benar-benar diasingkan oleh masyarakat Turki karena ia menyatakan bahwa ia adalah seorang atheis dan bahwa ia telah menerima kritik yang menyoroti tumbuhnya budaya “intoleransi”.
“Saya pikir sudah waktunya bagi saya untuk pindah ke Jepang,” ujarnya kepada harian tersebut.
“Ketika saya mengatakan bahwa saya seorang atheis, semua orang menghina saya dan otoritas hukum memperhatikan segala sesuatu yang saya tulis di Twitter. Saya mungkin orang pertama di mana saja di dunia yang menjadi objek penyelidikan pengadilan untuk menyatakan bahwa mereka adalah atheis”. (haninmazaya/arrahmah.com)