TURKI (Arrahmah.com) – Ribuan Muslim Turki berkumpul pada pekan lalu untuk melaksanakan shalat berjama’ah di luar Masjid Hagia Shopia untuk memprotes undang-undang tahun 1934 yang melarang kegiatan ibadah di gedung yang dianggap bersejarah itu.
“Buka gemboknya, buka Masjid Hagia Sophia,” teriak para jama’ah Muslim di depan Masjid. “Allahu Akbar,” dikutip Reuters.
Demonstrasi tersebut digelar di depan Masjid Hagia Sophia bertepatan pada malam perayaan ke-559 penaklukkan Konstantinopel Bizantium oleh Sultan Muhammad Fatih.
Hagia Sophia dahulunya adalah sebuah Gereja, kemudian berubah menjadi Masjid selama lebih 500 tahun setelah penaklukkan konstantinopel oleh Sultan Muhammad Fatih.
Gereja itu berubah menjadi Masjid pada tahun 1453. Di abad ke-16, arsitek Kesultanan Turki Utsmani melakukan restorasi dan renovasi yang luas di Masjid itu dan juga menyelesaikan pembangungan menara.
Namun, pada tahun 1934, parlemen sekuler pimpinan Kemal At-Turk meloloskan RUU untuk melarang kegiatan keagamaan di Masjid Hagia Sophia tersebut dan mengubahnya menjadi sebuah museum.
“Membiarkan Masjid Hagia Sophia tetap ditutup adalah sebuah penghinaan terhadap penduduk kita yang mayoritas Muslim dari 75 juta. Melambangkan tindakan sewenang-wenang terhadap kami oleh Barat,” kata Salih Turhan, kepala Asosiasi Pemuda Anatolian, kepada kerumunan Muslim yang hadir.
“Sebagai cucu dari Muhamamd sang Penakluk, kami sedang berusaha kembali membuka Hagia Sophia sebagai sebuah Masjid,” tambahnya. (siraaj/arrahmah.com)