JAKARTA (Arrahmah.com ) – Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menjelaskan bahwa penolakan HTI terhadap kedatangan Kapal perang Amerika Serikat di Surabaya sebagai himbauan dan peringatan kepada pemerintah terkait hidden agenda AS yang dibawa bersama kehadiran Kapal perang tersebut.
“Kapal perang itu datang tanggal 28 Mei- 8 Juni mereka bilang kan mau bakti sosial di Madura, dan latihan di Situbondo, kita mengingatkan kedatangan mereka merupakan awal intervensi Amerika untuk memastikan intervensi politik Amerika di negeri ini.” Kata Ustadz Ismail Yusanto kepada arrahmah.com, Jakarta, Rabu (30/5).
Intervensi Amerika di Indonesia menurut Ustadz Ismail, dilatar belakangi oleh berbagai macam kepentingan yang sudah lama berjalan di negeri ini.
“Amerika banyak memiliki kepentingan di sini terkait dengan minyak, tambang, dan gas. Sehingga Amerika merasa perlu memantau situasi politik berkenaan transisi kepemimpinan di Indonesia,”Jelasnya.
Tambah dia, Amerika khawatir jika pergantian kepemimpinan di Indonesia akan menghasilkan pemimpin yang tidak mau dibayang-bayangi oleh negara paman Sam tersebut.
“Amerika ingin memastikan bahwa presiden Indonesia kemudian, merupakan sosok yang bisa menjamin kepentingan politik dan ekonomi Amerika.”pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ribuan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur menggelar demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu, untuk menolak rencana kedatangan tiga kapal perang AS pada 28 Mei 2012. kedatangan tiga kapal perang AS itu akan membawa 831 personel untuk melakukan bakti sosial di Madura serta latihan bersama dengan 1.244 personel TNI AL di Pantai Banongan, Situbondo pada tanggal 2–5 Juni mendatang. (bilal/arrahmah.com)