NAWAKSHUT (Arrahmah.com) – Ulama yang pernah menempati posisi ketua dewan syariat (Lajnah Syar’iyah) mujahidin Al-Qaeda Internasional, syaikh Mahfuzh Waladul Walid Al-Mauritani atau lebih dikenal dengan nama Abu Hafsh Al-Mauritani, melakukan aksi mogok makan di penjara ibukota Mauritania, Nawakshut.
Keluarga syaikh Mahfuzh menyatakan kepada media massa bahwa syaikh Mahfuzh melakukan aksi mogok makan sejak beberapa hari terakhir. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas intimidasi para penanggung jawab di penjara yang menekannya untuk menerima kunjungan dan ‘wawancara’ dengan ‘utusan politik’ sejumlah negara asing. CIA, FBI, dan dinas intelijen negara-negara salibis menekan pemerintah Mauritania agar diberi akses untuk menginterogasi syaikh Mahfuzh.
Syaikh Mahfuzh dikenal sebagai guru privat keluarga besar syaikh Usamah bin Ladin di Kandahar. Penjajah salibis AS dan sekutunya menganggapnya sebagai tokoh spiritual ketiga dalam kelompok Al-Qaeda internasional, setelah syaikh Usamah bin Ladin dan syaikh Aiman azh-Zhawahiri.
Syaikh Mahfud ditangkap dan dipenjara di Iran bersama puluhan mujahidin Arab lainnya saat mengundurkan diri dari Afghan dalam invasi militer salibis AS dan sekutunya di akhir tahun 2001. Ia diekstradisi ke Mauritania beberapa minggu yang lalu. Keluarga syaikh Mahfuzh menuntut presiden Mauritania, Muhammad Walad Abdul Aziz, untuk membebaskan syaikh Mahfuzh dan memulihkan seluruh haknya.
(muhib almajdi/arrahmah.com)