JAKARTA (Arrahmah.com) – Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Natsir, menyatakan bahwa potensi terjadinya konflik dan kekerasan di tengah hiruk-pikuk pro-kontra terhadap konser Lady Gaga penyebabnya adalah promotor Big Daddy yang memboyong penyanyi pemuja setan tersebut.
“Jadi anarkisme ini mulainya dari promotor, ini anarkisme seni, anarkisme seni. Jadi, ini juga sebenarnya anarkisme negara, departemen-departemen terkait terlibat dalam anarkisme,” kata ustadz Bahtiar seusai menggelar acara Dzikir, Doa dan Tausyiah “Menolak Sihir Setan Gaga” di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis Malam, (24/5).
Ustadz Bahctiar menuturkan, hingga sekarang dirinya masih memberi respek terhadap ketegasan Kapolda Metro Jaya yang menolak konser tersebut, tetapi terhadap Kapolri dia masih sangsi, apakah akan terlibat pula dalam anrkisme tersebut.
“Jadi sampai saat ini saya masih salut dengan Kapolda yang masih tegas, tapi kalau sampai Kapolri sampai ragu-ragu, Kapolrinya nanti yang menjadi berbuat anarkisme karena keragu-raguannya,” ujarnya.
Dia menegaskan kembali, bahwa sumber utama kekisruhan terkait pro-kontara Lady Gaga adalah promotor Big Daddy, yang menurutnya harus bertanggung jawab.
“Jadi anarkisme ini muncul dari pihak mereka, terutama ini pelaggar terberatnya yang harus dicecar oleh umat Islam itu promotor Big Daddy nya, dia lah biang keroknya, dia lah penyebab ini semua,” tegas Ustadz Bahctiar.
Da’i muda ini menambahkan, promotor tersebut yang menjadi fasilitator kedatangan Ratu Iblis lady Gaga harus diajukan ke meja pengadilan.
“Mungkin Lady Gaga datang, dia tidak tahu apa yang terjadi di Indonesia, atau mungkin dia sengaja menjadi icon pelaku kejahatan, tetapi pintu masuknya Big Daddy ini. Mudah-mudahan kita bisa mempidanakannya, kita harus bersatu saya kira,” lontar Ustadz Bachtiar.
Menanggapi intervensi kedutaan besar Amerika Serikat untuk Indonesia terhadap suksenya konser Lady Gaga. Dia meminta negara tidak tunduk terhadap intervensi tersebut dan dia menilai ini bentuk keseriusan Amerika menghancurkan moral bangsa Indonesia dengan mensupport Zionisme Budaya tersebut.
“Ini tugas Kapolri untuk independen dan berpihak kepada rakyatnya, dan ini indikasi memang agen zionisme Indonesia telah didukung secara resmi oleh kedutaan Amerika. Dan Amerika memang bersunguh-sungguh menyebarkan ritual kabbalah dan iluminati,” beber ustadz Bachtiar.
Sikap keras yang disampaikan pihak Lady Gaga terhadap komponen bangsa Indonesia baru-baru ini terkait penolakan mereka terhadap pengaturan kedatangan mereka ke Indonesia, menurut Ustadz Bachtiar karena memang ada kekuatan besar yang mensupport Lady Gaga sehingga dapat bersikap sombong dan angkuh seperti itu.
“Itu sudah terbukti di Filipina, dan dia tetap tidak mau tunduk kepada pemerintah Filipina. Ini kan kalau sampai negara tunduk kepada pelacur yang sangat nista ini, bodoh sekali. Tetapi inikan, ada tekanan, seperti kedutaan Amerika, ini pasti ada kekuatan di belakangnya,” terangnya.
Fenomena tersebut, tambahnya, menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia khususnya umat Islam dan negara untuk dapat bersikap tegas menolak dan tidak tunduk terhina terhadap agen Zionis Internasional tersebut.
“Di sinilah diuji kaum Muslimin Indonesia untuk bersatu mendukung pemerintahnya, kalau pemerintahnya sungguh-sungguh, kalau tidak berarti ujiannya adalah pemerintahan itu sendiri. Jadi kita umat Islam kebenaran negara, tapi kalau pihak negara sampai plintat-plintut, berarti dialah yang harus bertanggung jawab,” pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)