ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki menyatakan bahwa ia yakin hubungannya dengan Prancis akan meningkat di bawah kepemimpinan Presiden Francois Hollande.
Abdullah Gul bertemu dengan Hollande pada Senin malam (21/5/2012) setelah KTT NATO di Chicago dan keudian menyatakan pada wartawan Turki bahwa presiden baru Prancis sangat berbeda dengan pendahulunya, Nicholas Sarkozy.
Sarkozy dengan tegas menentang upaya Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa. Ketegangan memuncak tahun ini ketika Prancis mencoba mengesahkan sebuah undang-undang yang menyatakan bahwa pembunuhan massal warga Armenia oleh Ottoman Turki sama dengan genosida. Undang-undang itu akhirnya diputuskan tidak konstitusional.
Gul mengatakan kepada Hollande bahwa kedua negara tidak memiliki konflik kepentingan dan karena itu tidak ada alasan untuk “bertindak seperti musuh.”
Dia berkata: “Saya yakin mereka akan membuat penilaian dan hubungan kami dengan cepat akan berubah.” (althaf/arrahmah.com)