CHICAGO (Arrahmah.com) – NATO akan menyerahkan peran memimpin operasi tempur seluruh bagian Afghanistan pada pasukan Afghan pertengahan 2013, para pemimpin negara yang tergabung dalam aliansi tersebut menyatakan pada hari Minggu (20/5/2012) saat mereka saat mereka memetakan jalan keluar untuk perang yang telah kehilangan dukungan publik dan anggaran di negara-negara Barat tersebut.
Pertemuan puncak NATO di Chicago pada hari Senin (21/5) secara resmi akan mendukung strategi yang didukung AS untuk keluar dari Afghanistan secara bertahap, langkah yang ditujukan untuk mengikat komitmen sekutu di tengah munculnya keputusan Prancis untuk menarik pasukannya lebih awal.
Presiden Barack Obama dan mitranya dari NATO ingin menunjukkan bahwa perang yang telah berlangsung selama satu dekade itu akan berakhir, sembari berusaha pada saat yang sama untuk meyakinkan rakyat (baca: penguasa) Afghanistan bahwa mereka tidak akan ditinggalkan.
“Kami tidak akan terburu-buru untuk keluar,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, saat pertemuan puncak tersebut berlangsung.
NATO berencana untuk mengestafetkan mengalihkan tanggung jawab keamanan penuh pada pasukan Afghanistan di seluruh negeri pada pertengahan tahun depan dan kemudian menarik 130.000 pasukan tempurnya pada akhir 2014, Rasmussen mengatakan.
Sementara, lanjut NATO, pasukan salibis asing akan terus memerangi Taliban dan lainnya yang diperlukan, sehingga sangat mungkin untuk menyusun misi baru tentara AS dan NATO yang berfokus pada pendampingan tentara Afghanistan.
Sementara itu, Presiden AS, Barack Obama, menegaskan bahwa ia berharap NATO secara resmi merangkul rencana transisi Afghanistan. (althaf/arrahmah.com)