SHAN’A (Arrahmah.com) – Sejumlah dokumen resmi dari kedutaan besar AS di Yaman baru-baru ini bocor ke media massa Yaman. Dokumen-dokumen itu mengungkapkan bahwa duta besar AS untuk Yaman, Gerald Feierstein, merupakan penguasa militer Yaman yang sesungguhnya.
Dokumen itu menunjukkan bahwa duta besar AS dan Atase Militer AS di Shan’a memberikan sejumlah perintah kepada mentri-mentri rezim boneka Yaman. Para mentri tersebut harus menjalankan perintah tersebut layaknya mereka menjalankan perintah presiden boneka Yaman.
Harian Nabanews menurunkan laporan khusus tentang dokumen resmi pertama kedubes AS di Shan’a yang berhasil didapatkannya. Dokumen bernomor OMC-043-12 bertanggal 1 Februari 2012 itu ditulis oleh deputi senior departemen pertahanan dan atase pertahanan AS di Yaman, kolonel William K. Mooney Jr, dan ditujukan kepada mentri pertahanan Yaman, mayor jendral Muhammad Nashir Ahmad Ali dan mentri dalam negri Yaman, mayor jendral Abdul Qadir Qahthan.
Melalui surat resmi itu, Mooney Jr. memerintahkan kedua mentri rezim boneka Yaman untuk memulihkan kembali status seluruh personil tentara dan kepolisian yang disersi sebelum meletusnya revolusi Yaman Januari 2011. Kedua mentri harus mengembalikan mereka kepada kesatuan militernya, membayar penuh gaji mereka, dan tidak menerapkan sanksi disiplin apapun.
Surat resmi itu juga menguraikan perintah dubes AS di Yaman, Gerald Feirstein, kepada kedua mentri untuk segera membentuk komisi khusus guna proses pemulihan para tentara dan polisi yang disersi tersebut.
Hal lain yang sangat mengejutkan, dubes AS dan atase pertahanannya di Yaman juga telah mengadakan pertemuan dan perundingan dengan pihak militer yang menjadi oposisi melawan rezim boneka Yaman, mayor jendral Ali Muhsin al-Ahmar. Hasil perundingan itu adalah kesepakatan kedua belah pihak untuk memulihkan status seluruh tentara dan polisi yang membelot ke pihak oposisi sebelum pecah revolusi Januari 2012.
Dokumen resmi itu menunjukkan bahwa duta besar AS di Yaman adalah penguasa Yaman yang sesungguhnya. Duta besar AS bebas mengambil kebijakan apapun dan pemerintah boneka Yaman harus melaksanakannya dengan patuh.
(teks dan foto dokumennya ada di http://www.nabanews.net/2009/40271.html)
(muhib almajdi/arrahmah.com)