TUNIS (Arrahmah.com) – Beberapa Masjid yang dicap “radikal” menyeru para pemuda Muslim Tunisia untuk bergabung dalam Jihad di Suriah melawan rezim dzolim diktator, Bashar al Assad, seperti yang dinyatakan oleh seorang pejabat urusan agama pada Jumat (18/5/2012), lapor AFP.
Menurut perkiraan resmi otoritas Tunisia, sekitar 400 dari 5.000 Masjid yang ada di Tunisia kini berada di tangan kelompok Islam “radikal”. Jumlah tersebut telah berkembang sejak revolusi Tunisia yang dimulai pada akhir 2010 lalu dan menyebabkan jatuhnya pemerintahan Zine El Abidine Ben Ali.
“Ini sebuah masalah dan kami mencari solusi,” klaim Ahmed Bergaoui, seorang pejabat kementrian urusan agama, terkait panggilan Jihad yang diserukan di Masjid-masjid tersebut.
Pada Kamis (17/5), Menteri Dalam Negeri Tunisia, Ali Larayedh juga mengangkat “keprihatinan” atas masalah ini, tapi tidak memberikan angka pasti berapa banyak pemuda Tunisia yang telah pergi berperang ke Suriah.
“Kami menyesalkan para pemuda telah salah jalan,” klaim Larayedh. “Beberapa tewas, yang lainnya dipenjara dan yang lainnya lagi masih terus berperang di Suriah. Kami melihat semua itu dari dekat,” lanjutnya.
Otoritas baru Tunisia menganggap apa yang dilakukan para pemuda Tunisia sebagai sesuatu yang salah, padahal mereka melihat dari dekat bagaimana bengisnya rezim Bashar Al Assad memperlakukan warga sipil Muslim Suriah. Para tentara rezim membombardir pemukiman sipil, menangkap, menganiaya dan banyak kekejaman lainnya yang dilancarkan terhadap sipil Muslim Suriah (termasuk mengubur hidup-hidup warga sipil Muslim Suriah). Mereka, para pemuda Tunisia yang berangkat ke medan Jihad Suriah, sejatinya adalah seorang Muslim yang ingin membela kehormatan saudaranya di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)