Allah SWT., berfirman dalam Al Qur’an :
Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar (Islam) untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS At Taubah 9 : 33)
Rasulullah SAW., bersabda:
Sungguh Allah telah menujukkan padaku belahan timur dan barat dari bumi, dan aku melihat kekuasaan ummatku mendominasi semua itu telah aku lihat.” (Shahih Muslim no. 2886)
Sebagaimana yang telah Allah SWT., katakan, agama ini (Islam) adalah satu-satunya agama yang benar; dan alasan mengapa Dia menurunkan kepada Dien ini adalah, “…dengan maksud untuk mendominasi atas semua agama.” Demikian, Allah SWT., tidak pernah mengirimkan kepada kita Dien hanya sekedar agama ritual belaka. Dien ini telah diturunkan kepada kita oleh Allah SWT., dengan tujuannya untuk diterapkan pada setiap sendi-sendi kehidupan dengan Syariah.
Seseorang yang tidak menyukai Islam untuk mendominasi dunia adalah kafir, musyrik, sebagaimana Allah SWT., berfirman, “…walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” Konsekuensinya, banyak kaum “muslimin” yang tidak suka pada Syariah untuk diimplementasikan (diluar dari rasa takut dicap sebagai “ekstrimis” contohnya) yang melakukan peniadaan Iman, dan kemudian, meninggalkan ikatan Islam karena membenci apa yang Allah SWT., telah turunkan.
Mengapa orang-orang kafir dan munafiq membenci Islam untuk diimplementasikan? Sederhana saja, karena mereka tidak berharap kerusakan mereka, kejahatan, kriminal, penipuan, operasi mereka, kebohongan mereka, tiran, “kebebasan” dan tipu muslihat mereka berakhir dan keadilan (Islam) akan menang.
Namun, kemenangan Islam yang telah dijanjikan oleh Allah SWT., tidak perlu berarti bahwa setiap orang di dunia akan menjadi Muslim. Ketika kita katakan Islam akan mendominasi dunia kita mengartikannya sebagai sistem politik, ketika Rasulullah SAW., mengatakan bahwa kekuasaan di bumi akan dimiliki oleh kaum Muslimin, orang-orang beriman akan menjadi kuat dan syariah Islam akan diimplementasikan di setiap sudut kehidupan di muka bumi ini.
Jadi bagaimana Islam akan mendominasi dunia ketika banyak orang-orang tidak menerimanya?
Tentu saja, mayoritas orang-orang di muka bumi akan selalu membenci Islam dan tidak ada pilhan untuk hidup dengan syariah. Allah SWT., berfirman :
Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman – walaupun kamu sangat menginginkannya-. (QS Yusuf 12 : 103)
Selanjutnya ada tiga cara utama dalam sebuah wilayah atau negara bisa menjadi Daarul Islam (Negara Islam):
1. Mayoritas masyarakat memeluk Islam dan mengimplementasikan syariah atas persetujuan mereka.
2. Sebuah jamaah muncul, merobohkan pemerintahan dan mengimplementasikan syariah dengan kekuatan (atau perebutan kekuasan).
3. Daerah Islam yang telah menyelesaikan jihad sebagai politik luar negeri sebuah negara.
Jika kaum Muslimin tidak bisa untuk memenuhi kewajiban mereka dan mengajak orang-orang untuk memeluk Islam dan mengimplementasikan syariah, maka menjadi kewajiban atas mereka untuk ber-hijrah dan bersatu (membangun komonitas mereka dan melaksanakan syariah atas diri mereka sendiri) dan kemudian muncul melawan pemerintahan dengan kekuatan pada saatnya, dengan tanpa melihat apakah mereka mayoritas atau minoritas.
Allah SWT., berfirman:
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu… (QS Al Maidah 5 : 49)
Ayat ini dengan jelas menerangkan kewajiban untuk menerapkan syari’ah, tetapi seperti halnya ini, Allah SWT., berfirman: “…janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka,” yang berarti berhukumlah dengan syari’ah walaupun mereka (orang-orang) menyukai hukum yang lain (selain syariat). Ayat ini dengan jelas dan memberikan bukti bahwa Syari’ah harus diimplementasikan dengan kekuatan walaupun orang-orang tidak menginginkannya. Lebih lanjut Allah SWT., juga berfirman:
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (QS Al Baqarah 2 : 193)
Salah satu bentuk yang orang-orang kafir dan syirik banyak lakukan saat ini adalah mengimplementasikan hukum buatan manusia; selanjutnya, hukum buatan manusia adalah salah satu bentuk ke-syirik-an, satu-satunya cara untuk menghilangkannya dari muka bumi ini adalah dengan berdakwah dan ber-jihad (berperang).
Faktanya, itu adalah sebuah kewajiban bagi kita untuk berperang melawan fitnah (kufur dan syirik seperti hukum buatan manusia) sampai itu terhenti. Islam selalu tersebar dengan dakwah dan pedang, dan itu akan terus berlangsung untuk melakukan yang demikian itu.
Sayangnya, banyak orang saat ini yang tidak mengerti makna dari dalil-dalil Al Qur’an ” laa ikrahaa fid-dien – tidak ada paksaan dalam dien…” (QS Al Baqarah 256). Ayat ini dengan salah diinterpretasikan yang berarti bahwa kita tidak bisa memaksa Islam kepada seseorang. Namun jika kita merujuk kepada pemahaman para Shahabat, maka kita bisa dengan jelas memahami bahwa ini tidak ada hubungannya sama sekali.
“Tidak ada paksaan dalam dien” berarti orang-orang seharusnya tidak menggunakan kekerasan untuk mengajak masuk ke dalam Islam, yaitu memeluk Islam. Tetapi ini tidak berati bahwa kita tidak bisa memaksakan Islam sebagai sebuah hukum dan mengatur orang-orang.
Rasulullah SAW., bersabda:
” Aku telah memerintahkan kepada kalian untuk memerangi semua orang sampai mereka mengatakan, ” Laa ilaaha illallah wa anna Muhammadar Rasulullah – tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad (SAW.,) adalah utusan Allah.” Jika mereka mengatakannya, darahnya dan hartanya akan selamat dari kita, kecuali dengan kebenaran Islam (syari’ah); dan tanggung jawab mereka terserah atau berada dengan Allah.” (Musnad Imam Ahmad)
Selanjutnya, Rasululullah SAW., dan orang-orang yang beriman telah diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka masuk memeluk Islam atau hidup dengan Islam (dan tetap sebagai kafir). Jika mereka menjadi Muslim darah mereka dan harta mereka akan menjadi suci, tetapi mereka akan tetap tidak aman “dari kebenaran Islam,” berarti bahwa mereka harus tetap hidup diatur dengan syari’ah (sebagai hukum dan perintah).
Tetapi jika mereka masih tetap kafir, mereka setidaknya akan hidup dengan hukum Islam; salah satu cara, orang-orang yang mempunyai pilihan dari agama manapun yang mereka mau ikuti, tetapi mereka tidak mempunyai pilihan untuk tidak hidup di bawah aturan syariat Islam.
Dalam sebuah riwayat yang shahih, Rasulullah SAW., telah memerintahkan para sahabatnya untuk mengajak kaum non muslim untuk masuk ke dalam Islam. Jika mereka menolak untuk masuk ke dalam Islam dan tetap dalam keyakinan mereka, maka diperbolehkan asalkan mereka menerima syariat Islam sebagai sebuah sistem pemerintahan. Jika mereka tetap menolak, maka mereka akan diperangi hingga dien Allah ini (Islam) manjadi dominan dan di implementasikan:
Rasulullah SAW., bersabda:
“Perangilah dengan nama Allah dan di jalan Allah, memerangi mereka yang tidak beriman kepada Allah. Membuat sebuah perang suci, jangan menggelapkan harta rampasan; jangan pecahkan ikrarmu; jangan merusak (yang gugur) tubuhnya; jangan membunuh anak-anak. Ketika kamu bertemu dengan musuh-musuhmu yang musyrik, ajaklah mereka pada tiga pilihan. Jika mereka merespon masing-masing dari itu, kamu juga menerimanya dan menahan dirimu untuk melakukan kejahatan. Mengajak mereka untuk (menerima) Islam; jika mereka merespon kepadamu, menerima itu dari mereka dan berhenti untuk memerangi mereka. Kemudian ajak mereka untuk hijrah dari tanah mereka ke tanah muhajirun dan beritahu mereka bahwa, jika mereka melakukan itu, mereka akan mendapatkan hak-haknya dan kewajiban atas muhajirun. Jika mereka menolak untuk hijrah katakan kepada mereka akan berstatus sebagai Badui Muslim, tetapi mereka tidak akan mendapatkan bagian dari harta rampasan perang atau fa’i kecuali ketika mereka benar-benar berperang dengan kaum Muslimin (malawan orang-orang kafir). Jika mereka menolak untuk menerima Islam, diwajibkan atas mereka jizyah. Jika mereka menolaknya mintalah pertolongan Allah dan perangilah mereka…” (Muslim no 1731)
Jika mereka menolak untuk menerima Islam, diwajibkan atas mereka jizyah. Jika mereka setuju untuk membayar, menerimanya, maka cegahlah tanganmu (dari memerangi). Jika mereka menolak untuk membayar jizyah, carilah pertolongan dari Allah dan perangilah mereka.
Jizyah adalah bayaran kecil atau pajak yang dikenakan kepada setiap non muslim yang tunduk kepada syariat Islam dan dibayarkan kepada Khalifah (pemimpin kaum Muslimin). Jizyah dibayarkan sebagai balasan bagi non Muslim karena akan hidup di bawah sebuah perjanjian, selanjutnya menjadi terlarang bagi kaum Muslimin untuk melanggar kesucian mereka.
Ini adalah perintah dari Rasulullah SAW., dan sangatlah jelas; jika mereka menolak untuk masuk Islam, maka kewajiban atas mereka adalah membayar jizyah yaitu mengimplementasikan syari’ah atas mereka. Jika mereka atau non muslim ini menolak masuk ke dalam Islam dan juga menolak untuk hidup di bawah sistem Islam, maka “carilah pertolangan Allah dan perangilah mereka.”
Kesimpulan
Jadi bagaimana Islam akan mendominasi dunia? Hampir bisa dipastikan dengan kekuatan! Di negeri-negeri seperti Inggris dan Amerika orang-orang dengan tegas menolak untuk masuk ke dalam Islam dan dapat dipastikan bahwa mereka memilih tidak hidup dengan syari’ah. Selanjutnya, hampir bisa dipastikan negara-negara ini bisa menjadi di bawah kekuasaan Islam adalah dengan atau apabila Negara Islam menaklukan mereka setelah menerapkannya di tempat lain (seperti Timur Tengah dan Asia). Namun, hal ini tidak berati bahwa kita harus berhenti mengajak (berdakwah) kepada mereka untuk masuk Islam.
Rasulullah SAW., bersabda:
“Masalah ini (Islam) akan tetap menyebar sejauh malan dan siang menjangkau, sampai Allah tidak akan meninggalkan satu rumahpun terbuat dari lumpur dan rambut, tetapi akan membuat agama ini memasukinya, selagi membawa kekuatan kepada seseotang yang kuat (seorang Muslim) dan kehinaan bagi seseorang yang tidak setuju (menolak Islam); kekuatan dengan yang Allah tinggikan kepada Islam (dan orang-orangnya), dan aib bagi yang Allah hinakan kepada orang-orang kafir.” (Musnad Imam Ahmad)
عصبة المسلمين يفتتحون البيت الأبيض
“Sebuah bagian kecil dari kaum Muslimin akan muncul dan (akan) menaklukkan rumah putih.” (Musnad Imam Ahmad)
Banyak orang yang mengejek konsep Islam akan memdominasi dunia, dan hal itu termasuk salah satu dari karekteritik munafiqin dan hal tersebut sudah termasuk melakukan satu peniadaan Islam ; tidak mempercayai perkataan Allah SWT., dan RasulNya SAW.,
Wallahu’alam bis showab!
Source : almuhajirun.net