BAHRAIN (Arrahmah.com) – Dalam posisi yang menunjukkan keterlibatan Amerika dalam mendukung kebijakan represif terhadap rakyat Bahrain oleh sistem rezim Al-Khalifa, Sektretaris AS Hillary Clinton, mengkonfirmasi komitmen AS untuk jangka panjang pembentukan hubungan kuat dengan rezim Bahrain dan rakyatnya, seperti dilansir Islam Times pada Selasa (15/5/2012).
Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Victoria Nuland mengatakan dalam sebuah pernyataan terkait pembicaraan antara kedua belah pihak, bahwa Clinton berunding dengan Pangeran Salman, tentang berbagai isu regional dan bilateral, termasuk melanjutkan upaya-upaya pemerintah Bahrain untuk melaksanakan rekomendasi komisi independen untuk menyelidiki fakta-fakta.
Oposisi rezim Bahrain menyatakan keterkejutannya atas pengabaian Deplu AS terhadap kejahatan rezim Al-Khalifa, dan menganggap pernyataan Deplu AS terkait pembicaraan antara kedua pihak itu tanpa referensi apapun, baik dekat ataupun jauh, hal tersebut adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia di Bahrain. (siraaj/arrahmah.com)