DAMASKUS (Arrahmah.com) – Dua ledakan kuat secara berurutan telah membunuh puluhan pasukan teroris rezim Assad dan melukai lebih dari 300 lainnya di Damaskus, ibukota Suriah, Kamis (10/5/2012).
Salah satu ledakan memukul pemukiman Qazaz di mana markas intelijen militer yang terlibat dalam pembantaian Muslim Suriah selama 14 bulan pemberontakan, berlokasi.
Ledakan kedua yang jauh lebih besar mengikuti ledakan pertama, juga terjadi di tempat yang sama.Menteri Dalam Negeri rezim Alawite mengatakan sedikitnya 55 pasukan Assad tewas dan 372 terluka dalam ledakan itu.
Pekerja medis mengumpulkan sisa-sisa potongan tubuh dari jalan setelah ledakan terjadi dan mobil-mobil serta truk pickup yang terparkir di sana terlihat hangus terbakar.
Dinding luar markas yang berlantai sembilan runtuh, meskipun struktur bangunan tampak utuh.
Ledakan-ledakan itu terdengar hingga ke seluruh kota. Penduduk Damaskus dari berbagai wilayah berbeda mendengar ledakan itu. Mereka merasakan guncangan dari kekuatan ledakan. Sebuah kawah besar bisa dilihat di jalan dan setidaknya satu truk telah terguling.
Rezim Alawite selalu menyalahkan kelompok “teroris” atas setiap serangan bom yang memukul Suriah. Walaupun pada akhirnya terungkap bahwa sebagian besar serangan bom yang sengaja menargetkan sipil, ternyata dilakukan oleh tangan-tangan Bashar al Assad.
Baik rezim Alawite maupun pihak oposisi saling menyalahkan satu sama lain atas ledakan mematikan itu, namun seorang pensiunan mayr jenderal militer Libanon, Hisyam Jaber, mengklaim kepada Al Jazeera bahwa ada kelompok ketiga yang mungkin terlibat.
“Saya tidak menuduh Al Qaeda, tapi semua orang tahu ada kelompok itu atau yang serupa di sana atau mereka memiliki tujuan dan keyakinan yang sama,” klaimnya.
“Kami memperkirakan jumlah dari kelompok itu yang datang dari Libya, Yaman, Libanon Utara dan Irak, sekitar 800-1000 orang. Mereka telah terlatih dengan baik.”
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. (haninmazaya/arrahmah.com)