GAZA (Arrahmah.com) – Langkanya bahan bakar untuk menyuplai generator di Jalur Gaza membuat krisis listrik di wilayah ini berkelanjutan, Ma’an News melaporkan pada Jumat (13/8/2010).
Kin’an Obed, wakil presiden Otoritas Energi Palestina di Gaza, mengatakan jumlah solar untuk industri yang diizinkan pemerintah Israel ke Gaza pada Kamis hanya cukup untuk mengoperasikan satu generator listrik, dan akan habis pada hari Minggu.
Obed menjelaskan selama ini perusahaannya mengirimkan $4 juta, yang diterima dari tagihan listrik, pada Departemen Keuangan diRamallah setiap bulannya untuk membayar bahan bakar. Obed menekankan bahwa krisis energi ini juga bermotif politik.
Pembangkit listrik satu-satunya di Gaza ditutup total pada hari Sabtu karena kekurangan bahan bakar. Pada hari Minggu, rumah sakit Gaza mengumumkan keadaan darurat, karena perlengkapan medis yang tersisa mengandalkan generator tersebut.
Pemerintah di Ramallah dan Gaza harus bertanggung jawab atas krisis ini. Di bawah perjanjian tertentu, pemerintah Gaza harus mengumpulkan pembayaran tagihan listrik dan mentransfer uang tunai pada Otoritas Palestina, yang akan membayarkannya langsung ke Israel.
Sementara itu, Otoritas Palestina mengklaim belum menerima pembayaran apapun dari pemerintah Gaza. (althaf/arrahmah.com)