NEW DELHI (Arrahmah.com)– Research In Motion (RIM) produsen BlackBerry, mendapat masalah baru setelah India berencana akan mematikan layanan BlackBerry yang akan berdampak pada 1 juta penggunanya.
Seperti dikutip dari Yahoo News, India memiliki ketakutan atas keamanan nasional sehingga meminta operator telepon seluler untuk memblokir layanan BlackBerry hingga RIM menyediakan akses ke proses pengiriman data BlackBerry.
Jika aturan ini berlaku, pengguna BlackBerry di India hanya akan mampu menggunakan perangkat tersebut untuk panggilan telepon dan browsing internet.
“Kalau mereka (RIM) menolak memberikan solusi, kami akan meminta operator menghentikan layanan tertentu. Ini akan berhenti hingga kami menemukan penyelesaian masalah,” ujar pejabat pemerintah India yang menolak dicantumkan namanya.
Permintaan India ini sejalan dengan kesepakatan Arab Saudi di mana pihak RIM setuju untuk memberikan kewenangan berupa kode dari pengguna BlackBerry. Uni Emirat Arab, Lebanon dan Algeria juga menginginkan akses yang sama.
India merupakan pasar berkembang bagi RIM meskipun kehadiran BlackBerry menimbulkan ketakutan atas tindakan kriminal.
Tahun 2008, kelompok asal Pakistan telah menyerang Mumbai dan menewaskan 166 orang penduduk. Mereka menggunakan perangkat seluler dan telepon satelit.
India menginginkan akses ke email dan pesan BlackBerry sedangkan Arab Saudi hanya meminta akses layanan pesan singkat BlackBerry.
RIM mengatakan sistem BlackBerry memungkinkan pelanggan menciptakan kunci tertentu di mana perusahaan bahkan tidak memiliki kunci kedua untuk mengakses hal tersebut. Apalagi pihak ketiga.
Di sisi lain, pihak keamanan India menginginkan akses ke pesan yang dienkripsi dalam format yang mudah dibaca. Para pejabat mengatakan RIM telah mengusulkan membantu pemerintah India melakukan pelacakan.
Pemerintah India sangat sensitif terhadap potensi BlackBerry karena dianggap berpotensi sebagai sarana kejahatan dan merusak negara secara politis. (ini/arrahmah.com)